Pernahkah kita merasa dalam posisi paling lemah? Atau kita lelah mengurusi sesuatu hingga kita
berputus asa untuk bisa menyelesaikannya? Saat itu seakan tak ada harapan lagi
kita akan berhasil. Akhirnya kita pun
memutuskan untuk berhenti dan beralih ke pekerjaan lain atau bahkan termenung
merenungi nasib?
Seorang pencari kerja misalnya. Berbekal ijazah yang ia tenteng ke mana-mana,
berharap ada perusahaan yang mau menerimanya.
Namun hingga beberapa waktu berlalu ia belum juga mendapatkannya apa
yang ia harapkan. Bisa jadi ia berhenti
dan pasrah dengan gelar ‘pengangguran’.