Ini adalah catatan yang sempat saya buat sewaktu mengikuti pengajian umum hari ini, semoga ada manfaatnya...
AHAD, 1 DZULHIJJAH 1434H/6 OKTOBER 1434
PENGAJIAN UMUM “MENYINGKAP MISTERI DZULHIJJAH DAN QURBAN”
MASJID BABUSSALAM BORONG RAYA
09.00-12.00 WITA
Materi I: “Keutamaan Bulan Dzulhijjah”
Syaikh Abu Ibrahim Abdullah bin Salim
Al-Misry Al-Harbi
Mutarjim: Ust. Fadlan Akbar, Lc
Hari ini adalah hari termulia sepanjang tahun.
Bukankah dalam sepanjang tahun kita melakukan dosa? Dan lihatlah Allahn
telah menghadirkan kepada kita musim2 dimana Allah akan mengampuni dosa2 kita
dan memudahkan kebaikan2 untuk kita.
Rasulullah bersabda: “Tidak ada hari2 yang amalan soleh di dalam lebih
dicintai oleh Allah kecuali hari2 yang 10 ini.”
Sahabat bertanya: meski jihad fii sabilillah? Rasulullah bersabda:
“Meski jihad fii sabilillah kecuali seorang laki2 yang keluar dari rumahnya
dengannya harta dan jiwanya dan ia tidak kembali dengan harta dan jiwanya”
Jihad adalah amalan yang sangat besar dalam agama kita. Ternyata amalan
di 10 awal dzulhijjah lebih utama dibanding jihad fii sabilillah.
Perumpamaannya: jika Anda hendak memberikan hadiah kepada orang yang
anda cintai? Apakah anada memberikan
hadiah berdasarkan apa yang anda sukai atau berdasarkan apa dia sukai? Tentu kita akan memberi hadiah berdasarkan
apa yang dia sukai. Contoh: anda ingin
memberi hadiah kepada puteri Anda. Anda
suka bola, apakah Anda akan memberinya bola?
Tentu anda memberinya hadiah yang dia sukai.
Allah %, Dialah yang mencintai amalan-amalan yang dilakukan di waktu2
ini, maka amalkanlah amalan2 terbaik di waktu2 ini.
Dan merupakan kasih sayang Allah, Allah tidak menentukan amalan
tertenutu amalan yang dilakukan di 10 awal dzulhijjah, tapi disebut amalan
soleh secara umum. Maka dengan niat
ikhlas seseorang melakukan amalan soleh apa saja sesuai kemampuannya maka ia
berhak mendapatkan kemuliaan.
Meski amal solih cakupannya sangat luas, namun pada hari ini akan
disebutkan beberapa amalan soleh:
1.
Taubat kepada Allah
Betapa banyak kita melakukan dosa-dosa. Mungkin di hari2 lalu kita belum melakukan
tobat. Jadikanlah hari-hari ini untuk
bertekad akan meninggalkan semua bentuk kemaksiatan.
Allah sangat bergembira dengan taubat hamba-hambaNYA. Saat kita meninggalkan dosa dan kembali
kepada Allah, maka Allah sangat gembira.
Maha suci Allah dengan taubat hambaNYA.
Setiap hamba melakukan kesalahan dan bertaubat, maka Allah
akan menerima taubatnya.
“Kegembiraan Allah terhadap taubat hambaNYA melebihi
kegembiraan seseorang yang kehilangan tunggangannya di tengah padang tandus….”
Ketahuilah hati kita ini putih.
Maksiat menyebabkan bintik hitam di hati. Setiap melakukan maksiat maka muncul lagi
noktah, begitu terus sampai hati menjadi hitam.
Allah tidak menghukum kita atas apa yang kita pikirkan atau
khayalkan. Allah hanya menghukum atas
apa yang kita katakan dan kita kerjakan.
Andai Allah menghukum kita atas pikiran kita maka tentu akan sangat berat
konsekuensinya.
Langkah awal untuk menghindari dosa dan maksiat adalah
menghilangkan pikiran-pikiran tentang dosa.
Hilangkan angan tentang dosa.
Mari kita instrospeksi diri.
Pikiran tentang apa yang paling mendominasi kita dalam hari-harinya.
Meninggalkan dosa dan maksiat langkah awal yang sangat
penting untuk memulai amalan-amalan solih.
Perumpamaan: kita hadirkan gelas yang di dalamnya ada tinta hitam. Bagaimana cara menghilangkan tinta hitam tersebut? Maka kita tuangkan dengan air bening, kita
tuangkan terus hingga tinta itu berganti dengan air bening.
Begitu juga dengan hati kita, mari kita tuangkan terus
amal-amal solih untuk mengganti kotoran2.
Saat kotoran2 telah hilang, terus kita tuangkan amalan soleh karena air
yang mengalir jauh lebih segar.
Meninggalkan maksiat dan melakukan amal soleh adalah dua
perkara yang sangat penting kita lakukan pada hari-hari ini. Segera lakukan kebaikan dan tinggalkan semua
maksiat.
Salafus salih sangat mengangungkan hari-hari ini. Salafus salih jika memasuki 10 awal
dzulhijjah mereka mengkonsentrasukan pikiran mereka seakan2 mereka memasuki
ramadhan bahkan lebih lagi, (sebagaimana perketaan abu ‘Utsman).
2.
Menjaga amalan-amalan wajib
Kita mesti menambahkan penjagaan terhadap amalan-amalan
wajib. Jika kita sudah menjaga
amalan-amalan wajib maka tambahkan lagi untuk menyempurnakannya. Setelah itu, tambahkan lagi dengan amalan
sunnah.
3.
Berpuasa
Rasulullah sebagaimana yang diberitakan Ummu Salamah bahwa
Rasulullah tidak pernah meninggalkan puasa di 10 awal dzulhijjah. Demikian pula sahabat-sahabat dan para
salafus shalih.
Puasa sendiri memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Puasa khusus untuk Allah dan Allah-lah yang
akan membalasnya secara sempurna.
Khususnya puasa ‘arafah pada hari kesembilan.
4.
Memperbanyak Takbir
Rasulullah menganjurkan hal tersebut dan
mengamalkannya. Abdullah bin Abbas dan
Abdullah bin Umar biasa sengaja ke pasar untuk bertakbir sehingga manusia pun
menghidupkan takbir.
Kita bertakbir di manapun; di pasar, di jalan, dll. Termasuk wanita, di rumahnya, jika tidak ada
ajnabi yang mendengarnya. Hendaknya
bertakbir sendiri2, tidak berjamaah!
Karena ini bukan bagian dari sunnah.
“Allahu akbar2 laa ilaaha illallaah, Allahu akbar2 wa
lillahil hamd”
Rasulullah menyuruh kita memperbanyak takbir, tahlil dan
tahmid. Saat kita mengucapkan Allahu
akbar3, maka resapilah takbir yang kita ucapkan ini. Apa maknanya? Allah Maha besar dari segala sesuatu. Allah lebih besar daripada mujrim, fasiq,
ahlul bida’ dan Allah lebih besar dari hawa nafsu.
5.
Memperbanyak membaca
Al-Qur’an
Ini adalah amalan yang sangat agung. Mengapa kita tidak menjadikan program membaca
al-qur’an dalam hari-hari ini. Bisa kita
membacanya 1 juz setiap habis sholat.
Agar tidak memberatkan kita habiskan setengah juz sebelum sholat dan
setengah juz setelah sholat.
6.
Bersedeqah dan berbuat baik
kepada orang lain
Bersedeqahlah, tidak mesti dengan uang, bisa dengan
makanan, pakaian. Bersedeqahlan kepada
anak yatim, miskin, para janda.
Bersedekahlah kepada mereka.
7.
Berbuat baik kepada kedua
orang tua, menyambung silaturrahim dan mendamaikan dua orang yang bersengketa
8.
Berbuat baik kepada
tetangga, berbuat baik dalam menjemput tamu, berbicara yang baik-baik
Jadikanlah anggota tubuh Anda berakhlaj yang agunng
khususnya pada 10 awal dzulhijjah ini.
Jangan mudah terpancing emosi kemudian marah2.
9.
Menciptakan
kebaikan-kebaikan
Upayakan untuk mencari-cari kebaikan. Misalnya; kumpulkan anak-anak dan ceritakan
kepada mereka tentang haji, dzikir, takbir, dan lainnya.
10.
Memperbanyak Istighfar
11.
Amar ma’ruf Nahi mungkar
12.
Memberi nasihat
13.
Do’a
Perbanyaklah doa, khususnya pada hari-hari arafah. Doakanlah orang tua Anda, saudara Anda,
keluarga Anda. Jangan lupa perbanyak doa
b uat saudara-saudara kita yang tertindas di berbagai negeri kaum
muslimin. Perbanyaklah doa buat mereka,
semoga Allah menyegerakan kemenangan buat kaum muslimin.
Saudara-saudara kita ahlussunnah di Suriah telah dikepung
oleh orang-orang syiah dari Iran, libanon. Mereka dikepung juga oleh Amerika
dan eropa dan orang—orang liberal Arab dan sebagian negara2 Arab tidak
mendukung perjuangan mereka.
Ketika musuh-musuh islam mengetahui kemenangan-kemenangan
kaum muslimin, mereka mulai menawarkan
perdamaian. Ini menunjukkan ketakutan
mereka.
Jangan percaya dengan media-media yang memberitakan tentang
Suriah. Banyak di antara mereka
menyebarkan berita-berita dusta.
Ambillah berita dari situs-situs internet yang didalamnya ada
ulama-ulama yang jujur.
Sesungguhnya umur kita di dunia ini amatlah singkat. Banyak dosa yang kita lakukan sepanjang tahun. Inilah penghujung tahun ini. Inilah 10 awal dzulhijjah, manfaatkan
sebaik-baiknya untuk bertobat dan memperbanyak amalah solih.
PERTANYAAN:
1.
As-Su’al : Bagaimana
meredam rasa marah, hasad dan dendam kesumat?
Al-Jawab :
Sesungguhnya pembahasan untuk ini adalah pembahasan yang sangat penting
khususnya untuk waktu-waktu ini.
Sesungguhnya hasad adalah kotoran-kotoran syaithon yang ada pada diri
seseorang.
Kalau amarah, hasad dan dengki ini
dibiarkan, maka syaiton akan meniup-niup hingga ia akan semakin berkobar-kobar.
Al-Hasad.
Apa itu? Ketika seorang melihat
orang lain dilebihkan oleh Allah harta atau ketampanan atau kariir atau pada
hal-hal yang lain sehingga ia dikenal dan dicintai banyak orang. Sekarang bayangkan hakikat orang tersebut
dengan seluruh kelebihannya. Tanyakan
kepada diri Anda, siapa yang telah memberikan kepada orang itu kekayaan,
ketampanan dan kecintaan orang terhadapnya? Tentu Allah. Kalau kita dengki kepadanya seakan-akan kita
protes kepada Allah. Dan apa dosa bagi
yang orang yang protes kepada Allah? Ini
adalah musibah yang sangat besar.
Selanjutnya, pikirkanlah bahwa Allah telah
memberikan kepada kita karunia yang jauh lebih daripada karunia yang Allah
berikan kepada orang yang kita iri kepadanya.
Sukakah kita kalau kelebihan yang Allah berikan kepada kita hilang
sebagaimana kita ingin kelebihan-kelebihan orang lain itu hilang?
Ketahuilah bahwa:
a. kelebihan orang lain itu adalah karunia Allah
b. kita
tidak ingin karunia Allah hilang dari diri kita
c.
isti’adzahlah kepada Allah
Materi II: “Fiqh Qurban dan Idhul Adha”
Ust. Muhammad Yusran Anshar, Lc., MA.
Penjelasan tentang qurban merupakan penjelasan yang penting di
hari-hari ini. Kenapa mesti dibahas
sejak sekarang padahal masih ada sekitar 10 hari lagi hari raya qurban? Karena kita butuh persiapan. Dari Ummu Salamah: ”Jika salah seorang di
antara kalian telah melihat hilal(dalam riwayat lain: Jika telah masuk 10 awal
Dzulhijjah) dan salah seorang di antara kalian ada yang mau berqurban maka
hendaklah tidak memotong kuku, mencukur rambur, mencabut bulu”
Ada beberapa pokok pembahasan dalam membahas Udh-hiyah (Kurban):
1.
Definisi Ud’hiyah
Dari sisi bahasa ada empat lafaz yang terkenal: ud’hiyah,
id’hiyah, dhohiyah dan adhaa. Semuanya
bermakna atau diistilahkan dengan hewan kurban yang disembelih pada hari idhul
adha dan hari tasyrik untuk bertaqorrub ilallah dengan beberapa syarat tertentu.
Terkait udhiyah:
(a). adanya penyembelihan hewan qurban(bahiimatul an’aam)
(b) waktunya tertentu <4 hari: 10-13>
(c) niatnya untuk bertaqorrub ilallah
Jika kita mengatakan bahwa sesutau disyariatkan maka harus
ada dalilnya.
Dalil disyariatkannya udhiyah:
a a. Al-Qur’an
QS. Al-Kautsar: 2
b. Al-Hadits
c c. Al-Ijma’
Ibnu Qudamah dan Al-Mughni menukil ijma’
ulama.
2.
Keutamaan Ud’hiyah
Dalam Al-Qur’an tidak disebutkan secara khusus. Adapun dalam hadits, banyak yang
menyebutkannya. Namun para ahli hadits
melihat hadits-hadits tersebut lemah.
Di antara Hadits yang terkenal (Ibnu Majah dan Tirmidzi)
dari Aisyah:
“Tidak ada amalan seorang anak adam yang lebih di hari nahr
selain menumpahkan darah (udhiyah), dan kelas hewan itu akan datang dihari
kiamat dengan tanduknya, bulunya, kakinya dan sesungguhnya darah yang tertumpah
itu telah sampai pahalanya kepada Allah sebelum sampai ke tanah” (Hadits lemah)
“Setiap rambut dari hewan qurban itu satu kebaikan. Sahabat bertanya: bagaimana dengan bulu2nya? Rasulullah bersabda: juga satu kebaikan”
(Hadits Lemah, bahkan dihukumi palsu oleh sebagian ulama)
Kesimpulan:
Qurban menjadi utama karena perintah Allah dan ia merupakan
suatu pengorbanan. Semakin besar
pengorbanan semakin besar pahalanya. Ibnu Qudamah menyebutkan hal sangat penting:
“Sepakat Ulama kita bahwa Nabi telah berudhyiah dan mereka juga sepakat bahwa
para khalifah juga sudah berudhiyah”.
Ini sudah jadi dalil. Yang paling
utama dilakukan pada hari2 tersebut adalah udhiyah.
3.
Hukum Udhiyah
Hanafiyah : Wajib ‘ain bagi yang mampu (al Auza’I dan
Tsauri, dll juga berpendapat seperti inI)
Yang lain : sunnah muaqqadah.
Yang mengatakan wajib sebenarnya dalilnya cukup kuat
sebagaimana “Fashollilirabbika wanhar..”.
hukum asal perintah dalam al-qur’an adalah wajib sampai ada dalil yang
menghilangkan kewajibannya.
“Siapa yang mampu berkurban dan tidak berkurban maka janganlah
mendekati tempat sholat kami” (Al_Hadits; Imam Hakim menshohihkan namun jumhur
tidak menshohihkannya). Kata ulama yang
berpendapat wajib, ini adalah dalil yang jelas akan kewaibannya.
Adapun jumhur menghukumi sunnah, berdasarkanhadits Ummu
Salamah di atas. Dalil yang lain adalah
pendapat sahabat bahkan mayoritas sahabat bahwa idhiyah tidak wajib. Tidak diketahui seorang sahabat pun yang
menyelisihi pendapat ini. Bahkan Abu
Bakar pernah tidak berudhiyah padahal ia mampu dengan tujuan sekadar untuk menunjukkan
ketidakwajibannya.
Yang lebih kuat adalah yang menunjukkan ia sunnah. Awal disyariatkannya idhiyah pada 2H
bersamaan dengan ‘id dan zakat.
Meski tidak wajib, bisa menjadi wajib disebabkan beberapa
hal:
a a. bernadzar
b b. saat seorang membeli hewan dan dikatakan bahwa hewan tersebut
untuk
dikurbankan, maka hewan tersebut harus dipelihara hingga tiba waktu
dikurbankan.
4.
Hikmah berqurban
a. menjalani sunnah nabi Ibrahim
b. saling berbagi kebahagiaan
c. sebagai rasa syukur kepada Allah (atas rezeki binatang ternak)
Allah menciptakan semua di atas
bumi ini adalah untuk manusia.
d.
Makan dan minum pada
dasarnya
5.
Bahiimatil An’aam
a. Unta;
b. Sapi;
c. Kambing/unta;
d.
Kerbau (dibolehkan);
Usia hewan:
a.
Unta : 5 tahun
b. sapi : 2 tahun
c.
kambing : 6 bulan
Kriteria:
Dalam hadits Baro’
bin Aazib, Rasulullah menyebutkan tentang udhiyah yang tidak dibenarkan: “Empat
yang tidak boleh dikurbankan; yang auro’(buta sebelah) yang sangat nampak
butanya, yang sakit dan sangat nampak sakitnya, yang pincang dan sangat nampak pincangnya,
dan sangat kurus.” Ada dalil lain
yang di-ikhtilafkan, di antaranya: yang kebanyakan telinganya sudah hilang,
tinggal sepotong kecil tanduknya dan tersisa, yang buta, yang terpotong/putus
sebagian tubuhnya.
Yang kadang
dipermasalahkan orang tapi dibolehkan:
a.
kurban yang sudah dikebiri,
b. yang tidak ada tanduknya,
c. yang ada telinganya tapi kecil,
d.
tidak ada ekornya
Dibolehkan tapi
dimakruhkan:
a.
yang terpotong telinganya
b. yang ujung telinganya terpotong
c. bagian bawah telinganya yang terpotong
Tentang jumlah:
a. Unta : bisa berkumpul maksimal 10 orang
b. sapi : bisa berkumpul maksimal 7 orang
c. kambing : untuk maksimal 1 orang saja
Mana yang afdhol?
Berdasarkan hadits tentang orang bercepat2 menuju ke masjid sholat jumat maka yang dapat dipahami yang paling
afdhol berdasarkan urutan-urutan tersebut (untu, sapi, kambing). Ini semua dengan hitungan ‘kalau sendirian’.
Yang paling afdhol adalah yang paling tinggi nilainya, yang
paling besar pengorbanannya.
6.
Waktu penyembelihan
Penyembelihan dimulai
setelah sholat ‘ied.
7.
Doa berkurban
“Bismillah Allaahu akbar”
8.
Tambahan
Kepala keluarga yang sudah berqurban maka itu untuk baginya
dan keluarganya. Kurban diwajibkan untuk orang yang hidup dan setiap
tahun.
Penyembelih sebaiknya pemilik kurban dan tidak mengapa
diwakilkan. Tidak mengapa perempuan
menyembelih sendiri kurbannya.
Daging kurban untuk : pemiliknya, orang fakir, tidak apa-apa
untuk orang-orang kaya, diawetkan.
Penjagal tidak boleh mengambil upah dari hewan yang dia
sembelih.
FIQH IDUL ADHA
Bertakbir:
a.
takbir mutlaq ; waktu dan
tempatnya dimana saja
b.
takbir muqoyyad ; sifatnya
terbatas, ba’da sholat. Dimulai tanggal
9 Dzulhijjah setelah sholat subuh.
0 komentar:
Posting Komentar