Sudah empat
tahun lebih saya mengikuti program tarbiyah.
Sudah banyak suka duka tarbiyah yang kulalui. Namun, tarbiyah semalam mendatangkan cita
rasa baru dalam sejarah perjalanan tarbiyahku.
Tarbiyah di
kuburan. Yah, kuburan. Tempat yang bagi kebanyakan orang dianggap
angker dan banyak setannya(baca;hantu).
Berbekal
penerangan seadanya seperti hape dan senter(meski sebagiannya sudah lowbat). Kami bersembilan pun berangkat menuju sebuah
pemakaman umum di bilangan Antang. Sesampai
di areal pemakaman, murabbi kami langsung menggelar terpal yang ia bawa
sendiri. Terpal tersebut digelar tepat
di samping areal pemakaman. Di dekat
tempat kami membuat majelis, kurang lebih 3 atau 4 meter di belakang kami samar-samar
terlihat beberapa kuburan yang masih ‘basah’, mungkin karena jenazahnya baru
saja dikuburkan.