Sebuah analogi disampaikan Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin rahimahullah saat menjelaskan masalah solat dalam Syarh Hadits Jibril (dalam kitab Syarh Riyadhus Sholihin):
Saat sholat, kita sedang bermunajat, meminta kepada rabb kita, Allah 'azza wa jalla.
Jika seseorang bertemu dengan petinggi atau bahkan raja, untuk dia bisa meminta tolong atas masalah-masalah dan kebutuhannya, maka duduk berjam-jam pun dia tidak akan merasa berat.
Tapi mengapa, saat sholat, saat ia bermunajat dengan Allah rabbul 'alamin..
Al Malikul Muluk, Sang Raja dari para raja.. Justru ia melakukannya dengan cepat, tanpa tuma'ninah, seakan-akan di hadapannya ada pasukan musuh yang akan segera menerjangnya sehingga ia solat seperti orang yang hendak melarikan diri..
***
Mana yang lebih bisa memberi jalan keluar sebenarnya, rajakah, atau Allah subhanahu wa ta'ala?
Seharusnya kita saat sedang sholat, memperhatikan tuma'ninah, melakukannya dengan tenang. Bukan seperti orang yang hendak melarikan diri dari sergapan musuh.
.: Risaluddin Syam :.
Jumat-Jonggol, 20 Sya'ban 1437/27-5-2016 @ 14.23
0 komentar:
Posting Komentar