Bagai tersayat hati ini saat membuka laman internet
yang memuat gambar-gambar pembataian terhadap saudara muslim oleh kafir budha
di Rohingya, Myanmar. Entah, apa nama
situsnya, aku lupa. Gambar-gambar yang
ditampilkan membuatku tersentak kaget, terbangun dari tidur panjangku selama
ini. nampak dengan jelas di layar
laptopku bagaimana kafir budha dengan pakaian kekafirannya menenteng spanduk
anti islam!
Dalam gambar lain, sekelompok pemuda kafir budha berboncengan di atas motor sambil menenteng parang, siapa yang akan mereka bantai?? Kaum muslimin, saudara kita yang minoritas disana.
Dalam gambar lain, sekelompok pemuda kafir budha berboncengan di atas motor sambil menenteng parang, siapa yang akan mereka bantai?? Kaum muslimin, saudara kita yang minoritas disana.
Rumah-rumah kaum muslimin yang dibakar, kaum
muslimin dengan raut wajah ketakutan, mayat-mayat kaum muslimin yang
bergelimpangan dengan kondisi membusuk penuh luka dan tak tertutupi sehelai
kain pun, begitulah gambar yang kusaksikan.
Begitulah kondisi kaum muslimin hari ini,
terinjak-injak dan lemah. Kita, di
negeri ini merasakan keamanan dan ketentraman, masih bisa mencicipi nikmatnya
nasi berserta lauknya. Alhamdulillah.
Adapun saudara kita disana, bahkan untuk sekedar merasakan keamanan
barang sedetik mereka tak mampu.
Ketakutan, intimidasi, ancaman dan sejuta hal lain yang mengusik
ketenangan bercampur aduk menjadi satu dalam jiwa mereka. Mengapa hal itu terjadi? Hanya karena mereka BERIMAN kepada Allah!
“Dan mereka menyiksa orang-orang
Mukmin itu hanya karena (orang-orang Mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Maha
Perkasa, Maha Terpuji” (QS.Al Buruuj:7)
Saudaraku, jiwa engkau masih bisa makan enak dan
tidur pulas maka bersyukurlah.
“Wahai jiwa, mereka yang tertindas
disana bukan ayah dan ibumu, bukan anakmu, bukan istrimu, bukan keluargamu, bahkan
kau pun tak mengenalnya. Tidak usah kau
memikirkannya”
Jika seperti itu yang ada dalam benak kita maka
kukatakan, “TIDAK! Mereka itu saudara
kita, antara kita dan mereka ada ikatan yang sangat kuat. Ikatan itu adalah ikatan keimanan yang bahkan
jauh lebih kuat daripada ikatan darah
semata. Tidakkah kau pernah mendengar
bahwa orang mukmin itu bagai satu tubuh? Jika satu bagian sakit maka sakit
pulalah bagian tubuh yang lainnya.
Perasaan sakit mereka seharusnya juga kita-kaum muslimin- rasakan”
Saudaraku, bayangkan jika mereka yang tertindas
adalah kita, ibu dan bapak kita, anak istri kita, bagaimana perasaan kita? Siapa yang kita harapkan untuk menolong kita?
Atau bahkan sekedar mendoakan kita dari cengkeraman dan penindasan kaum
kuffaar? Siapa? Engkau pasti akan berharap saudara-saudaramu di belahan bumi
sana akan datang menolongmu. Tapi, saat
pertolongan yang kau harapkan itu tak kunjung tiba, bahkan mereka yang kau
harapkan itu juga tak mau tahu apa yang kau dan keluargamu rasakan dalam
penyiksaan itu. Bagaimana perasaanmu?
Pedih bukan?
Saudaraku, saat ini, kitalah saudara-saudara yang
mereka harapkan bantuan darinya. Pedulilah
sedikit akan penderitaan mereka, kaum muslimin yang tertindas di berbagai
penjuru dunia; Suriah, Irak, Afghanistan, Rohingya, India dan dimanapun itu. Sekedar doamu kepada Allah agar meringankan
beban mereka itu sudah sangat berarti buat mereka, insya Allah.
Saudaraku, bagunlah dari angan-angan indahmu
tentang dunia. Pandanglah sekelilingmu, dunia
(islam) islam hari ini kehormatannya dicabik-cabik oleh kafirin dan
musyrikin. Ingatlah saudara-saudara kita
disana yang rela disiksa demi mempertahankan akidah tauhid mereka. Doakanlah mereka semoga Allah membuat mereka
tetap tsabat dengan agama ini dan tidak goyah sedikitpun meski cobaan begitu
berat.
“Allahummanshur ikhwaananaal muslimiina di kulli
makaan”
“Perumpamaan orang-orang yang beriman
dalam rasa cinta mereka, kasih-sayang mereka, dan kelemah-lembutan mereka
bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh
lainnya merasakan sakit dengan tidak tidur dan demam” [HR. Muslim]
Malam Jumat, 2 Muharrom 1434H/15-11-‘12
AMR
semoga Allah menghancurkan musuh-musuh-Nya... semoga mereka mat dalam keaan syahid...
BalasHapus