Ada sebuah tema, yang pembahasannya tak akan pernah
berujung. Tak lekang oleh zaman. Berbicaranya tentangnya adalah keindahan,
namun tak jarang ia menyebabkan kehancuran.
Karenanya, seorang berpangkat bisa
terikat, orang mulia menjadi hina serta seorang raja menjadi budak. Di
sisi lain, hasil didikan mereka telah melahirkan sosok-sosok hebat dalam
sejarah.
Sebutlah Abdullah bin Zubair,
Hasan al Bashry, Iyas adz-Dzaky dan banyak lainnya.
Ya, tema tersebut adalah WANITA.
Tulisan ini kudedikasikan buat para
muslimah, sebagai bentuk nasihat dan sebagai bukti kecintaanku kepada kalian
karena Allah ‘azza wa jalla. Ku
ingin kita semua terhindar dari adzab Allah dan selamat hingga masuk ke dalam
surga-Nya.
Saudariku, terluka rasanya hati ini
melihat kenyataan bahwa di negeri yang mayoritas muslim ini para wanitanya
sudah sangat sulit dibedakan, mana kafirah, mana mu’minah. Di pasar-pasar, di jalan-jalan, bahkan di
masjid-masjid, bertebaran para wanita penggoda yang memakai pakaian ‘seadanya’,
memancing gelora terpendam kaum laki-laki.
Saudariku, ingin rasanya kumenangis
tatkala pada suatu pagi kupacu kendaraanku di sebuah jalan, tiba-tiba dari arah
belakang melaju sebuah sepeda motor yang ternyata ditumpagi dua sejoli dengan
gaya yang –maaf- terlalu vulgar. Dengan
erat, sang wanita yang membonceng memeluk erat sang lelaki yang
memboncengnya. Belum lagi pakaiannya
yang hanya ‘sepaha’, ditambah lagi mereka berdua tidak menggunakan helm. Sulit untuk berprasangka baik bahwa mereka
adalah pasangan sah(menikah). Kalau
sudah menikah, menunjukkah kemesraan kan tidak mesti dengan cara ekstrim
seperti itu? Dengan kelakuan seperti
itu, mereka bukan hanya menentang hukum negara(lalu lintas_red) tapi juga
menentang hukum Allah.
Semakin pilu hati ini melihat kenyataan
bahwa sebagian wanita-wanita hari begitu ‘murah’. Mereka menggadaikan dirinya untuk ditukar
dengan secuil dunia. Lihatlah poster-poster
itu, baliho, spanduk, pamflet bahkan di gelas minuman. Siapa yang terpampang disana?? Monyetkah,
kura-kurakah?? Tidak! Mereka adalah kaum
wanita. Wanita yang sudah tidak
memperhatikan tujuan dia diciptakan. Ia
jual wajahnya, tubuhnya-yang seharusnya hanya hak suaminya- untuk dinikmati dan
dipandang jutaan mata laki-laki hidung belang.
Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Tutuplah auratmu ukhty! Jangan jadikan
kami-para lelaki- harus menanggung dosa akibat ulah kalian.
Wahai wanita, saudariku seaqidah, yang
belum menutup auratnya maupun yang sudah menutup auratnya namun belum sempurna,
Allah telah menurunkan ayat-ayat-NYA yang penuh cinta kepada kalian:
@è%ur
ÏM»uZÏB÷sßJù=Ïj9
z`ôÒàÒøót
ô`ÏB
£`ÏdÌ»|Áö/r& z`ôàxÿøtsur £`ßgy_rãèù
wur
úïÏö7ã £`ßgtFt^Î
wÎ)
$tB tygsß $yg÷YÏB
( tûøóÎôØuø9ur £`ÏdÌßJè¿2 4n?tã £`ÍkÍ5qãã_
( wur úïÏö7ã
£`ßgtFt^Î wÎ) ÆÎgÏFs9qãèç7Ï9
÷rr&
ÆÎgͬ!$t/#uä ÷rr& Ïä!$t/#uä
ÆÎgÏGs9qãèç/ ÷rr& ÆÎgͬ!$oYö/r& ÷rr& Ïä!$oYö/r& ÆÎgÏGs9qãèç/
÷rr&
£`ÎgÏRºuq÷zÎ) ÷rr& ûÓÍ_t/ ÆÎgÏRºuq÷zÎ)
÷rr&
ûÓÍ_t/
£`ÎgÏ?ºuqyzr& ÷rr& £`Îgͬ!$|¡ÎS ÷rr& $tB
ôMs3n=tB
£`ßgãZ»yJ÷r& Írr& úüÏèÎ7»F9$#
Îöxî
Í<'ré& Ïpt/öM}$# z`ÏB ÉA%y`Ìh9$#
Írr&
È@øÿÏeÜ9$#
úïÏ%©!$# óOs9 (#rãygôàt
4n?tã
ÏNºuöqtã Ïä!$|¡ÏiY9$# (
wur
tûøóÎôØo
£`ÎgÎ=ã_ör'Î/
zNn=÷èãÏ9
$tB tûüÏÿøä
`ÏB £`ÎgÏFt^Î
4 (#þqç/qè?ur
n<Î) «!$# $·èÏHsd tmr& cqãZÏB÷sßJø9$#
÷/ä3ª=yès9
cqßsÎ=øÿè? ÇÌÊÈ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.(QS.An Nur:31)
Saudariku, terapkanlah perintah Allah
yang ada dalam ayat di atas. Demi harga
diri dan kehormatan kalian. Semua
perintah yang ada dalam al-qur’an, apa pun itu, pada dasarnya adalah untuk
kebaikan kita. Begitu pula larangan,
diturunkan untuk melenyapkan kemudaratan yang mungkin akan menimpa kita.
Saudariku
dan saudaraku yang punya saudari, berikut saya sampaikan hadits dari nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam tentang ancaman bagi mereka para wanita yang tidak
menutup auratnya atau yang merasa sudah menutup auratnya padahal pada
hakikatnya belum menutupi auratnya. Atau
wanita yang sudah merasa berpakaian padahal pada dasarnya ia dianggap belum
berpakaian:
“Dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu:
“suatu kaum yang memiliki cambuk,seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan
para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggaklenggok (jalannya),
mengajarkan wanita berlenggaklenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang
miring, wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya tercium selama
perjalanan ini dan ini (jauhnya)” ( HR. Muslim )
Berpakaian tapi telanjang? Ya, mereka yang memakai pakaian
tipis dan ketat hingga nampaklah lekuk-lekuk tubuhnya ataukah yang memakai
pakaian yang transparan. Waliyadzu
billah. Mereka, jangankan masuk
surga, mencium baunya pun tidak akan!!! Naudzubillahi min dzalik.
Saudariku, sekali lagi tutup auratmu. Kalian, wahai wanita muslimah, adalah
perhiasan dunia jika kalian tunduk pada aturan Allah:
“Dunia
ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR.
Muslim)
***
Jenis-jenis
jilbaber
Saudariku, bersyukurlah jika kalian sudah berjilbab. Pertanyaan selanjutnya, apakah jilbab yang
kalian kenakan sudah sesuai dengan perintah Allah ataukah kalian mengenakannya
hanya sekedar mengikuti mode, trend??? Ada beberapa jenis jilbab yang hari ini
melanggar syariat, di antaranya:
1. Jilbab ‘Sosis’
Jilbab model ini modelnya sangat
sederhana, sekedar untuk menutup kepala.
Para jilbab-er model ini biasanya berpakaian ketat, memakai jeans,
nampak seluruh lekuk tubuhnya. Bukankah
sosis seperti itu?? Ketatnya bukan main.
Saya khawatir, para pengguna jilbab jenis ini terancam dengan hadits
nabi di atas.
2. Jilbab ‘bunuh diri’
Ya.. pake jilbab, kemudian
ujung-ujung jilbabnya dililitkan ke leher.
Persis seperti orang yang gantung diri.
3. Jilbab ‘bunglon’
Para penggemar jilbab jenis ini
biasanya mengubah-ubah cara berjilbabnya sesuai perkembangan zaman. Jika saja kemarin model jilbab sosis yang
lagi nge-trend maka ia pun berjilbab seperti itu. Jika saja hari ini model jilbab bunuh diri
yang lagi rame, ia pun beralih. Entah esok,
lusa bagaimana cara berjilbabnya?
Pokoknya mengikuti trend, kaya
bunglon. Mungkin, jika suatu hari nanti, ‘jilbab’ yang
trend modelnya seperti kopiah yang digunakan oleh lelaki muslim, mereka pun
akan ‘berjilbab’ seperti itu.
SOP
Jilbab
Bukan
Standar Operasional Prosedur, namun Standar Operasional Pemakaian. Bagaimana cara berjilbab yang benar sehingga
benar-benar bisa menutup aurat dan sesuai dengan keinginan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?? Untuk lebih jelasnya, silahkan baca artikel di link ini: PAKAIAN MUSLIMAH
0 komentar:
Posting Komentar