Pada penutupan Daurah Pembekalan Dai ke-9 di Ponpes Riyadhusshalihin Pandeglang tadi pagi, syaikh Abdurrahman al Hazimi memberikan pesan:
1. Ini bukanlah akhir dari menuntut ilmu. Teruslah belajar..
2. Dakwahkan apa yang engkau ketahui. Siapa yang akan memperbaiki kondisi umat di daerahmu? Apakah syaikh dari negeri lain ataukah ulama dari daerah lain? Tidak. Bahkan kalianlah yang mendakwahi mereka. Dakwahkan apa yang engkau YAKINI bahwa itu datang dari Allah(kebenaran), agar engkau tidak mengada-ada atas nama Allah
3. Sebagai dai, maka hal yang sangat dibutuhkan yaitu persatuan. Jangan berpecah belah sesama ahlussunnah, sesama dai. Belajarlah untuk saling memahami perbedaan. Adalah hal yang mustahil, jika engkau berharap bahwa seluruh manusia berada dalam satu pikiran/pendapat.
Walaupun ada dai 1 juta dai maka itupun belum cukup untuk mendakwahi seluruh manusia. Maka bagaimana lagi kalau jumlahnya sedikit lalu mereka berpecah belah?
4. Waspadalah! Kalian adalah dai. Tugas kalian adalah ishlahunnaas (memperbaiki umat). Bukannya sibuk memvonis, mebid'ahkan bahkan mengkafirkan. Kalian dai, bukan hakim.
Jangan sibukkan diri kalian dengan tabdi' (membidahkan) atau tahkim (menghakimi orang). "Man 'amila solihan falinafsihi wa man 'asaa-a fa'alaihaa"
(Barangsiapa beramal sholih maka ia beramal untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang berbuat buruk maka ia akan mendapatkan balasannya)
Sibukkan diri kalian untuk mendakwahi manusia, bukannya menghakimi dan mencari-cari kesalahan mereka.
#Diringkas dan diterjemahkan bebas
Risaluddin Syam
Jumat, 24 Syawwal 1437 @ 12.33
~di atas bus menuju Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar