Pages

Labels

Jumat, 26 Februari 2016

Safar Kenangan

Jumat, 16/5/1436_26.2.2016

Alhamdulillah, Allah memudahkan safar ini. Begitu tiba di terminal, ternyata bis bandara sudah ada yang siap berangkat. Jadi, tidak perlu ditunggu berlama-lama. Beli tiket, naik bis, terus langsung jalan.

Mulanya syaikh bertanya, mengapa tidak langsung ke bandara saja diantarnya. Kujawab bahwa dengan bis lebih baik.

Ada beberapa sisi mengapa menggunakan bis Cileungsi-Bandara lebih baik: lebih irit (sekali bayar saja, tidak ada bayar tol, bayar bensin, dll).

Saat sudah di bis, syaikh mengatakan ada musik. Maka kudekatkan telingaku ke atas sound speaker yang ada di atas setiap kursi penumpang. Syaikh langsung mencegah dan mengatakan tidak ada suara. Tapi beliau pikir dengan speaker sebanyak itu pasti akan ada lagu/musik. Ini yang menyebabkan beliau kurang tertarik saat pertama kali kukatakan bahwa kita menumpang bis.  Ternyata, yang beliau khawatirkan pertama kali adalah tentang musik, begitu juga sewaktu masih di pondok, beliau bertanya apakah banyak wanita? Saya katakan, "mungkin, tapi bisnya luas, jadi ngga akan kelihatan/terhalang kursi".

Pelajaran buat kita, saat kita akan menumpang kendaraan umum, yang kitapikirkan biasanya: apakah nyaman? panas tidak? Mahal tidak? Macet tidak?

Syaikh punya cara pikir lain ketika dikabarkan akan naik bis bandara(kendaraan umum): Pertama, apakah banyak wanita? Yah tentu saja karena wanita yang berada di tempat umum membawa fitnah yang sangat besar.

Kedua, masalah musik. Musik jelas dalilnya, haram.

"Akan datang satu kaum dari umatku, mereka menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat-alat musik"
(HR. Bukhori)

***
Pikirkanlah kemaslahatan akhiratmu, sebelum kemaslahatan duniamu.

0 komentar:

Posting Komentar