Pages

Labels

Senin, 18 Mei 2015

CIRI AHLI BID’AH



 Di antara ciri ahli bid’ah adalah mencela para ulama.  Mencela para ulama ada tingkatan:

    a.       Memuji dahulu, direndahkan belakangan. Contoh: Syaikh Fulan masya Allah ilmunya, tapi tidak paham masalah kekinian umat islam.
    b.      Menyebut-nyebutnya sebagai ulama haid dan nifas, maksudnya ulama yang hanya mengurus masalah fiqh tho’, mengatakan ulama buku, ulama perpustakaan, cara berceramah tidak bersemangat, bikin ngantuk.

Jumat, 15 Mei 2015

TIDAK SEMUA TEPUK TANGAN TERLARANG



Pertanyaan, “Apa hukum tepuk tangan untuk laki-laki di acara seminar dan berbagai pertandingan?”

Jawaban Syaikh Muhammad bi Sholih al-Utsaimin rahimahullah, “Tepuk tangan untuk laki-laki itu ada tiga kategori:
Pertama, tepuk tangan yang dijadikan sebagai ibadah sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang musyrik di dekat Ka’bah.  Tepuk tangan jenis ini jelas hukumnya haram.  Allah berfirman (yang artinya), “Sholat mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepukan tangan” (QS.Al-Anfal:35)

Rabu, 13 Mei 2015

Menjadi "Penyelamat Bumi"

ditulis oleh: Abu Muhammad Risaluddin
 
Sudah masyhur di kalangan anak-anak, ratusan tontonan di TV yang ber-genre action.  Di antara tokoh-tokoh dalam fim tersebut ada yang menyebut diri mereka sebagai “Penyelamat Bumi”.  Tersebutlah, Power Ranger misalnya, dengan segala variasinya, Power Ranger beranggotakan lima pahlawan (anka warna) ini bertugas menjaga bumi dari monster-monster jahat yang datang dari luar angkasa.  Begitu pula tokoh-tokoh lain semisal Superman, Batman, Satria Baja Hitam, Avatar dan lain-lain.  Pertanyaannya, pantaskan mereka dijuluki “Sang Penyelamat Bumi”?  jangankan menjaga bumi, bahkan mereka semua hanyalah tokoh fiktif hasil khayalan orang-orang yang menghayalkannya.

Masalahnya bukan hanya sekadar itu, tapi kini anak-anak kita banyak yang bermimpi bahkan bercita-cita suatu saat kelak akan bisa seperti tokoh-tokoh “Penyelamat Bumi” itu.  Bahkan ada yang sampai terbawa dalam mimpi saat ia tidur –sebagaimana yang pernah dialami penulis semasa kanak-kanak dulu-Wallahul musta’an.