Pages

Labels

Jumat, 26 Februari 2016

Mari Berziarah..

Keutamaan ziarah:

1. Sebab mendapatkan kecintaan Allah (berdasarkan hadits tentang seorang yang mengunjungi saudaranya tanpa alasan apa pun selain karena kecintaan karena Allah)

2. Sebab mendapat naungan Allah pada hari kiamat, karena dengan ziarah akan menumbuhkan kecintaan. Kecintaan ini akan menjadikan pelakunya mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat

Ziarah kepada muslim lain bukanlah di antara perkara menyi-nyiakan waktu. Namun niat ziarah sangat menentukan.

Amalan orang berilmu dan yang tidak bisa saja sama dari sisi zhohirnya, namun pahalanya bisa jadi sejauh bumi dan langit.
Begitu pula ziarah, jadikan ia sebagai ladang pahala.

Jika menganggap ibadah itu hanya dengan sholat, atau selalu di masjid, maka itu keliru. Seorang muslim, semua waktunya adalah ibadah.

Dalam ziarah, niatkan ia ibadah. Dengan mengunjungi saudara, akan tumbuh kecintaan, bisa menimbulkan perkataan-perkataan thoyyib, atau bertaawun dalam kebaikan. Semuanya bernilai ibadah. Tidak ada yang sia-sia jika diniatkan untuk ibadah karena Allah.

Syaikh kamal berkata, "Dulu jika saya tidak belajar atau menghapal maka saya sakit", maka syaikhnya mengatakan bahwa sikapnya keliru, bahwa ibadah bukan hanya terbatas pada menuntut ilmu.

Ziarah juga tidak bisa dikatakan menyiakan waktu, karena di dalamnya terkandung banya faidah dan ibadah. Bahkan ziarah merupakan ibadah mustaqillah(tersendiri).

Bahkan di Yaman, syeikh mengatakan bahwa kegiatan ziarah adalah hal yang sering dilakukan di kalangan penuntut ilmu. Karena di dalamnya banyak keutamaan.

***
Akhukum, Risaluddin Syam
Lubuk Linggau, 17 Jumadil Ula 1437/27-2-2016

(Faidah yang banyak dari perjalanan ziarah keliling, namun yang saya tulis adalah apa yang sempat saya ingat)

Tak Ada Rotan Akar pun Jadi

Dakwah, amalan bernilai besar.

Ba'da subuh..
Syaikh sudah mengimami sholat. Seharusnya kajian sudah dimulai, panitia kelihatan tengok kesana-kemari.

Ternyata, penerjemahnya berhalangan.

Tiba-tiba salah seorang panitia menyalami dan memintaku jadi penerjemah.

Jadilah, pengalaman pertama menerjemah. Tak ada persiapan.
Tapi, daripada kajian tidak jadi padahal yang membawa ilmu sudah hadir, maka bismillah-maju.

Alhamdulillah, Allah memudah..

Safar Kenangan

Jumat, 16/5/1436_26.2.2016

Alhamdulillah, Allah memudahkan safar ini. Begitu tiba di terminal, ternyata bis bandara sudah ada yang siap berangkat. Jadi, tidak perlu ditunggu berlama-lama. Beli tiket, naik bis, terus langsung jalan.

Mulanya syaikh bertanya, mengapa tidak langsung ke bandara saja diantarnya. Kujawab bahwa dengan bis lebih baik.

Ada beberapa sisi mengapa menggunakan bis Cileungsi-Bandara lebih baik: lebih irit (sekali bayar saja, tidak ada bayar tol, bayar bensin, dll).

Saat sudah di bis, syaikh mengatakan ada musik. Maka kudekatkan telingaku ke atas sound speaker yang ada di atas setiap kursi penumpang. Syaikh langsung mencegah dan mengatakan tidak ada suara. Tapi beliau pikir dengan speaker sebanyak itu pasti akan ada lagu/musik. Ini yang menyebabkan beliau kurang tertarik saat pertama kali kukatakan bahwa kita menumpang bis.  Ternyata, yang beliau khawatirkan pertama kali adalah tentang musik, begitu juga sewaktu masih di pondok, beliau bertanya apakah banyak wanita? Saya katakan, "mungkin, tapi bisnya luas, jadi ngga akan kelihatan/terhalang kursi".

Pelajaran buat kita, saat kita akan menumpang kendaraan umum, yang kitapikirkan biasanya: apakah nyaman? panas tidak? Mahal tidak? Macet tidak?

Syaikh punya cara pikir lain ketika dikabarkan akan naik bis bandara(kendaraan umum): Pertama, apakah banyak wanita? Yah tentu saja karena wanita yang berada di tempat umum membawa fitnah yang sangat besar.

Kedua, masalah musik. Musik jelas dalilnya, haram.

"Akan datang satu kaum dari umatku, mereka menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat-alat musik"
(HR. Bukhori)

***
Pikirkanlah kemaslahatan akhiratmu, sebelum kemaslahatan duniamu.

Selasa, 23 Februari 2016

Berhati-hatilah Menukil Hadits

Saat khutbah jumat lalu, saya menyampaikan sebuah kisah yang pernah saya dengar dari salah seorang dai sunnah.

Beberapa hari kemudian, Syaikh menanyakan kepada saya tentang keshohihan hadits tentang perkataan Ibrahim dan Jibril 'alaihimassalam. Saya jawab saya belum cek, tapi pernah saya dengar dari salah seorang dai sunnah. Beliau mengangguk-angguk dan meminta saya untuk mengecek di Maktabah Syamilah.

Pelajaran:
1. Berhati-hatilah mengucapkan sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
2. Guru mestinya semangat meluruskan muridnya dengan cara yang baik dan tidak menyinggung perasaannya
3. Seharusnya seorang muslim semangat dalam membela Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam

**
Sikap beliau ini benar-benar membekas dalam hati saya. Betapa beliau tidak langsung menegur hari itu juga namun menunggu beberapa hari. Beliau tidak lupa, hanya mencari waktu yang tepat. Masya Allah...

Hukum Mengucapkan "Jumat Mubarak"

جمعة مباركة
ــــــــــــــــــ
ما حكم التهنئة يوم الجمعة يقول بعضهم: جمعة مباركة، حيث صار منتشرًا بين النَّاس عبر وسائل التَّواصل الاجتماعي؟

الإجـــابة
بِسْمِ الله الرَّحمَنِ الرَّحِيم

قول المسلم لأخيه المسلم يوم الجمعة مهنئًا: جمعة مباركة، فيجيب أخوه: علينا وعليك، هذا ممَّا لم يرد عن النَّبي -صَلَّى الله عَليْهِ وَسَلَّمَ- التهنئة بها ولا عن الصَّحابة -رَضِيَ الله عَنْهُم- ولا عن التَّابعين، ولا يعلم عن أحد من خير القرون ولا مِمَّن يليهم، وإنَّما اشتهرت في زماننا هذا.

وبالنِّسبة لي أوَّل من عرفتهم يستعملونها الإخوان المسلمون الذي هُم من منابع البدع والمحدثات كما هو معلوم عند عقلاء المسلمين.

وبما أنَّها لم تأتِ عن النَّبي -صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- ولا عن أحد من خير القرون الذين كانوا أحرص على الخير وأسرع إليه، فخير الهَدي هَدي محمِّد بن عبد الله -صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-، وما درج عليه السَّلف -رَحِمَهُم الله-، وقد قال النَّبي -صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: « مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَد » متَّفقٌ عليه، عن عائشة -رَضِيَ الله عَنْهَا-. وفي لفظ لمسلم وعلَّقه البخاري: « مَنْ عَمل عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَد ». فمن كان يجعلها سُنَّة ويتحرَّها يوم الجمعة سواء أثناء مصافحته لأخيه، أو يرسلها عبر وسائل التَّواصل الاجتماعي فهذا من البدع التي يجب تركها والبعد عنها.

وبما أنَّها صارت ديدنًا للنَّاس يتداولونها للتَّهنئة خاصة بيوم الجمعة فالَّذي ينبغي اجتنابها وعدم الابتداء بها، ومن ابُتْدُئَ بها، فإنْ كان الكلام مناسبًا لبيان الحُكم فيها بَيَّنَه المسلم لأخيه، وإلَّا دعى لهُ بالخير، وينبههُ على عدم مشروعيتها في وقت آخر، ومِمَّن قد نص على حدوثها من علمائنا -حَفِظَهُم الله-: الشَّيخ العلَّامة صالح الفوزان حيث قال: "مَا كَانَ السَّلَف يُهَنِّئ بَعْضُهُم بَعْضًا يَوم الجُمعة فَلَا نُحدِث شَيئًا لَم يَفْعَلُوه"، وشيخنا العلَّامة عبد المحسن العباد البدر -حَفِظَهُ الله- حيث قال: "وَالله مَا نَعلَمُ شَيئًا يَدُلُّ عَلَى هَذَا"، أمَّا بالنِّسبة لعيد الفطر والعيدين فقد جاء عن الصَّحابة أنَّه كان إذا لقي بعضهم بعضًا قال: "تَقَبَّل الله مِنَّا وَمِنكُم". أو: "تَقَبَّلَ الله طَاعَتكُم". والله الموفق.

كتبه الشيخ / أبوالحسن علي بن أحمد الرازحي

بتاريخ: 21 ربيع الأول 1437هجرية

وراجعها صاحب الفضيلة الشيخ : محمد بن عبد الله الإمام

Buatlah Dakwah itu mudah..

Terkesan. Itu yang saya rasakan saat syaikh mengucapkan hal ini..

Beberapa hari lalu saya menemui syaikh untuk membicarakan tentang safari dakwah di kota Palembang. Beliau menyuruh saya untuk menyampaikan kepada pihak panitia untuk tidak  memberat-beratkan diri (takalluf) berkaitan dengan rencana kedatangan syaikh ke sana. Beliau pun meminta agar tempat menginap beliau tidak di hotel -padahal sebenarnya panitia sudah menyiapkannya. Beliau juga meminta agar semuanya dipersiapkan secara sederhana agar -sekali lagi- tidak memberatkan panitia.

Beliau meminta agar panitia menyiapkan saja seakan-akan beliau tamu indonesia. Beliau tidak ingin orang-orang berpandangan bahwa dakwah itu sulit; bahwa untuk mendatangkan seorang Ustadz/syaikh ternyata sangat memberatkan. Beliau tak ingin ada anggapan itu. Beliau ingin semuanya dimudahkan. Sehingga orang-orang khususnya orang awam akan memandang bahwa beginilah dakwah-beginilah salafiyun; sederhana dan tidak memberatkan.

Beliau juga menyampaikan ke saya agar menyampaikan ke panitia bahwa syaikh tidak butuh apa-apa (pemberian atau apapun itu). Beliau hanya ingin dengan kedatangannya yang singkat bisa memberi banyak manfaat buat manusia.

***

Apa yang saya tulis tidaklah menafikan bagaimana hak tamu. Karena hak tamu sangat diperhatikan dalam islam.
Dalam hal ini syaikh sebagai tamu dan panitia sebagai tuan rumah.

Yang mau saya tekankan dalam tulisan ini adalah bagaimana cara berpikir syaikh yang membuat saya terkesan.

Mungkin banyak ustadz-ustadz dan syaikh-syaikh lain yang berpikir seperti ini namun karena saya mendengar dari syaikh Kamal maka saya tuliskan. Karena saya menganggap ini sebuah sikap yang sangat bagus untuk diteladani oleh para dai.

Insya Allah saya akan banyak belajar pada syaikh pada safar kali ini. Karena ana diamanahkan untuk menemani syaikh dalam safari dakwah kali ini. Semoga Allah memudahkan dan menjadikan ini amalan shalih yang bernilai agung di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.

Insya Allah akan saya tuliskan faidah-faidah selanjutnya...

Risaluddin bin Syamsuddin
Malam selasa, 13 Jumadil Ula 1437

Senin, 22 Februari 2016

Belajar Balaghoh...

Matan Jauharul Maknun dalam Ilmu Balaghoh.

Faidah pelajaran malam ini:
Ilmu balaghoh bagaikan ruh, nahwu dan sorof bagai jasad.

Mempelajari ilmu balaghoh akan membuat kita menemukan sesuatu yang ajaib-ajaib, menyingkap makna-makna tersirat..

Dengan mempelajari balaghoh, semoga kita bisa semakin merenungi kandungan makna-makna AlQuran dan menikmati keindahan bahasa Alquran..

Minggu, 21 Februari 2016

Mari Mengajar Ilmu (Dien)

Zakat ilmu itu dengan diajarkan.
Semoga dengan diajarkan, Allah memberkahi ilmu tersebut, dan ia menjadi bermanfaat buat manusia.

Jangan pelit mengajarkan ilmu. Jangan jual mahal. Allah mudahkan ilmu itu kita pahami maka mudahkanlah orang lain yang ingin belajar dari kita.

Ilmu agama yang saya maksud.

Kamis, 18 Februari 2016

Membela Ulama

Di salah satu grup WA yang saya ikuti, malam ini, ada sebuah kiriman yang isinya menghujat dan mencela Syaikh Al Albani rahimahulloh..

Saya rasa artikel itu cuma hasil download dari internet. Sebenarnya saya tidak mau memperdulikan karena itu artikel lama yang sudah banyak bantahannya.

Tapi karena ini kasus bukan kasus biasa, menjelek-jelekkan para ulama berarti menjelek-jelekkan ilmu yg mereka ajarkan. Padahal tidaklah mereka mengajarkan kecuali Al-quran dan sunnah yg datang dari Allah dan rasulNya.

Karena itu, akhirnya munculnya tulisan singkat ini sebagai bentuk pembelaan saya kepada Syaikh Albani rahimahulloh dan ulama2 sunnah yang sering dicela..:

---
Berkata Syaikh Abdul Muhsin al Abbad al Badr, seorang ulama hadits terkemuka zaman ini yang mengajar di masjid Nabawi:
"Orang yang belajar ilmu hadits tidak akan lepas dari (menyebut) 2 orang: Ibnu Hajar al Atsqolani dan Syaikh Al Albani rahimahulloh"

Syaikh ibn Baz pernah berkata, "Saya tidak mengetahui di bawah kolong langit ini orang yang lebih paham tentang hadits daripada syaikh Al Albani"

Pujian-pujian kepada Syaikh Al Albani datang dari para ulama..

Tapi justru celaan-celaan terhadap beliau datang dari arah yang tidak jelas, entah dari artikel di internet atau buku-buku yang penulisnya kita tidak tau, apakah ia pernah belajar agama dengan benar???

Wajib bagi kita membela para ulama yang dicela dengan celaan yang tidak benar. Para ulama, mereka adalah penyambung risalah kenabian. Kalau bukan karena Allah kemudian lewat jasa para ulama, kita tidak akan tau tentang tauhid, solat dan kewajiban2 lain..

Mari membela para ulama...

Para ulama, ketika diri mereka yang dicela, mereka tidak menghabiskan waktu untuk membela diri. Justru mereka mendoakan orang yang mencelanya agar diberikan petunjuk oleh Allah. Mereka tatkala tau diri mereka dicela, mereka justru terus lanjutkan belajar dan mengajarkan ilmu.
mereka baru membalas tatkala yang dicela adalah dien (agama). Mereka tidak peduli kehormatan mereka direndahkan, asalkan bukan Allah dan rasulnya, bukan islam, yang direndahkan.

Semoga Allah senantiasa membela ulama-ulama yang ikhlas memperjuangkan islam dari jari-jari dan mulut-mulut para pencela.

Dan semoga kita senantiasa diberi taufik untuk belajar dari para ulama kita. Sesungguhnya ulama, merekalah yang takut pada Allah.

---

singkat, tapi mudah-mudahn bermanfaat.

Akhukum Risaluddin Syam

Senin, 15 Februari 2016

Penasihat Tak Harus Bersih dari Dosa

✅ Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل ؛ لم يعظ الناس بعد رسول الله ﷺ أحد ، لأنه لا عصمة لأحد بعده

"Andai tidak boleh memberi nasihat kecuali orang yang maksum (terjaga) dari dosa-dosa, maka tidak ada seorang pun yang pantas memberi nasihat selain Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, karena tidak ada yang maksum selain beliau." [Lathooiful Ma'aarif: 19]

══════ ❁✿❁ ══════

Masih bersama (nasihat) Syafi'i

# bersama imam syafii -2-
صبرا جميلا ما أقرب الفرجا.....من راقب الله في الأمور نجا
من صدق الله لم ينله أذى.....ومن رجاه يكون حيث رجا
- Bersabarlah dengan sabar tanpa keluh kesah alangkah dekatnya jalan keluar itu....Barangsiapa merasa diawasi Allah dalam segala urusan niscaya selamat.
- Barangsiapa membenarkan Allah tiada kan menerpanya gangguan...Dan barangsiapa menggantungkan asa padaNya niscaya Dia sesuai dengan harapannya
(Diwan syafii hal 8)

Minggu, 14 Februari 2016

Ujub; Salah satu sebab Su'ul Khotimah

Banyak kejadian-kejadian yang tercatat dalam sejarah yang mengiringi Perang Khaibar.

Diantaranya kisah kematian su'ul khotimah dan su'ul khotimah.

Bersambung...

Sabtu, 13 Februari 2016

Cara Syafi'i Menghindari Musuh

# bersama imam syafii 1.
لما عفوت ولم أحقد على أحد....أرحت نفسي من هم العدوات
إني أحيي عدوي عند رؤيته....لأدفع الشر عني بالتحيات
Tatkala aku memaafkan dan tidak berhasad pada seorangpun...maka aku istirahatkan jiwaku dari kekhawatiran permusuhan.
Sungguh aku menyalami musuhku tatkala melihatnya...guna menolakkan dari diriku keburukan dg menyalaminya...(diwan syafii 7)

#dikopi dari grup WA

Tiga Jenis Olahraga

Riyadhoh (olahraga) itu terbagi tiga:

1. Riyadhotul abdaan (Olahraga Badan)

Sudah dipahami. Misalnya: berlari, memanah, berkuda, dan lainnya

2. Riyadhotun Nafs (olahraga jiwa)

Semisal melatih diri untuk sabar, untuk tidak sombong, untuk tidak mudah marah, untuk mudah simpati, untuk peka, dan lainnya.

Al Hilmu bit tahallum (Sifat tenang itu diperoleh dengan berlatih untuk bersikap tenang)

Begitu juga dengan sifat-sifat lainnya, harus dilatih. Barangsiapa yang melatih dirinya untuk sabar maka ia akan menjadi penyabar.

3. Riyadhotul Afham (olahraga akal/pemahaman)

Jenis olahraga ini untuk melatih kemampuan berpikir. Semisal, menghapal quran, menghapal hadits, menghapal mutun, termasuk juga ilmu matematika.

Syaikh Shalih alu Syaikh berkata bahwa orang-orang yang dahulu bergelut dalam dunia sains seperti fisika atau matematika, lalu ia diberi tahu taufik oleh Allah untuk belajar ilmu dien, maka ia akan mudah memahami. Karena biasanya orang-orang yang berada di lingkungan sains terlatih untuk berpikir sampai pada tingkat yang rumit.

Semoga Allah memberi taufik pada kita untuk mempelajari dien(agama)Nya.

(Faidah dari Syaikh Kamal di penghujung pelajaran Nazmul Maqshud malam Kamis, 1 Jumadil Ula 1437)

Jumat, 12 Februari 2016

Kiriman WA, sarat Faidah

NASEHAT UNTUK KITA SEMUA ✅

Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia...barangkali itu menjadi penyebab AMPUNAN bagimu di akherat..

Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah ia, barangkali itu menjadi penyebab dipermudanya JALANmu menuju surga.

Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Alloh MENGUMPULKAN dirimu dan keluargamu di surga.

Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu mejadi sebab KELAPANGAN rezekimu di dunia.

Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu, setidaknya itu menjadi AMAL JARIYAH untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

jika engkau tidak bisa berbuat KEBAIKAN sama SEKALI, maka Tahanlah TANGAN dan LISANMU dari MENYAKITI... setidaknya itu menjadi SHODAQOH darimu.

Al-Imam Ibnul Mubarok Rohimahulloh berkata:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

“Sangat banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan sangat banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang sholat malamnya, tapi karena akhlak baiknya dan sabarnya, ketika musibah datang melanda

Rosululloh صلّى الله عليه وسلّم  bersabda:

« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun kamu hanya bertemu dengan saudaramu dengan wajah berseri-seri (wajah tersenyum).”
HR. Muslim
___________________
Daftar Broadcast "Indonesia Bertauhid"

●┈»̶•̵̌✽ஜ۩۞۩ஜ✽•̵̌«̶┈●

Popularitas dan Ketakwaan

Catat disini saja, sebelum lupa:
"Tidak akan bertakwa kepada Allah, orang yang cinta popularitas"

Lupa ini perkataan siapa, tapi disampaikan syaikh Kamal dalam kajian tadi subuh (Kisah Bisyr al Hafid)

Jumat, 05 Februari 2016

Untuk bisa meraih ilmu..

Dalam kunjungannya kemarin, syaikh Abu Kholid memberikan seuntai nasihat buat penuntut ilmu selepas jumatan.

Bahwa seorang penuntut ilmu harus:
1. Menghilangkan penyakit-penyakit yang ada dalam hatinya berupa iri, dengki, hasad.

Ilmu akan sulit masuk jika dalam hati ada penyakit. Beliau mengutip  perkataan seorang salaf, "Haram ilmu itu masuk ke dalam hati yang di dalamnya ada sesuatu yang dibenci oleh Allah"

2. Ikhlas

Kita mesti selalu bertanya pada diri sendiri, apa tujuan kita datang ke tempat ini, kenapa kita disini? Apakah untuk mengharap wajah Allah? Selalulah berupakah untuk ikhlas. Tsufyan ats Tsauri berkata, "Aku tidak mendapatkan sesuatu yang paling sulit untuk diperbaiki kecuali niat"

~Akhukum, Risaluddin

Kamis, 04 Februari 2016

Gantungkan hati pada Allah

Bandung, untuk ke sekian kalinya kukunjungi. Demi menyelesaikan sebuah urusan penting. Waktu tempuh tidak kurang dari 3 jam dilewati.

Tibalah disana, ternyata urusan menemui rintangan. Harus kembali lagi beberapa hari ke depan.

Apa yang salah? kucoba berpikir. Ternyata aku lupa berdoa kepada Allah agar memudahkan urusan kali ini. Biasanya berdoa untuk kemudahan urusan sebelum berangkat, dan urusan pun lancar.

###

Tidak sempat hadir beberapa pelajaran karena harus meninggalkan pondok. Seperti biasa, dalam keadaan seperti ini kuminta seorang ikhwan untuk merekam pelajaran sehingga bisa kudengar sekembaliku dari safar.

Ternyata, saat kembali dan kutanyakan tentang rekaman, tak ada rekaman. ada halangan.

Apa yang salah? Ternyata aku lupa berdoa kepada Allah agar memudahkan proses perekaman itu.

Sudahlah, Allah yang mengatur kehidupan kita. Semua dalam kuasa-Nya, dalam Qudrah-nya.
Gantungkan hati selalu pada Allah maka Allah akan memudahkan urusan-urusan semuanya.

Sudah betapa banyak kekecewaan karena menggantungkan hati pada selain Allah. Sebenarnya tak perlu kecewa, karena itu adalah takdir Allah dan takdir Allah adalah yang terbaik. Hanya saja kita tak tau apa hikmahnya...

Allahumaa ainni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika..
Yaa Allah bantulah kami untuk selalu mengingatmu dan bersyukur kepadaMu serta beribadah dengan baik padaMu..

Risaluddin Syam

Sulit paham? Jangan menyerah!

Kesulitan memahami pelajaran saat pertama kali mempelajari mungkin dialami banyak orang. Termasuk saat belajar ilmu-ilmu syar'i.

Begitu juga yang sering kualami: susah menghapal, lambat memahami. Namun sang guru terus memberi semangat. "Aku dulu saat pertama kali belajar sharaf juga tidak bisa memahaminya". Akan tetapi, jangan menyerah! Teruskan belajar, teruskan menghapal, ulangi, dan ulangi.. hingga suatu saat kau mendapati dirimu bisa mutqin dalam pelajaran tersebut.

Saya merenung, orang yang mengajari saya ini -yang kupandang telah begitu sangat memahami apa yang dia ajarkan- ternyata juga tidak memahami tatkala ia belajar untuk pertama kali.

Dan ku berharap suatu saat saya juga bisa mengajarkan ilmu ini. Menebar manfaat buat kaum muslimin, menanam amal jariyah.

Malam Jumat yg sunyi
25.3.1437

Selasa, 02 Februari 2016

Sampai tidak sampai, Tetap Dapat

"Barangsiapa yang menempuh sebuah jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga"
(Hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam)

Jika jika sudah berusaha, mencari jalan dan menempuhnya, untuk kita bisa mendapatkan ilmu (agama), maka kita sudah masuk dalam hadits ini, baik target kita tercapai ataupun tidak. Begitulah kemurahan Allah.. Allahu akbar..

Mekah, sebuah Penantian

Allah menjadikan Mekah sebagai tanah haram. Orang yg masuk ke Mekah harus memuliakan tanah haram tersebut. Tidak boleh berburu, tidak boleh mematahkan pohon. Bahkan berkeinginan untuk bermaksiat pun sudah dicatat sebagai dosa..

Hati kaum muslimin rindu kesana..
Yang sudah pernah kesana pun rindu untuk kembali lagi..

Semoga tahun ini bisa berjumpa dengannya.

Sebuah Nasihat: Antara Menikah, Fitnah dan Menuntut Ilmu

"Jika pikiran tersibukkan dengan masalah wanita, maka menikah lebih afdhol. Namun jika pikiran tidak tersibukkan dengan hal itu, dan tetap bisa semangat menuntut ilmu maka mengakhirkan nikah lebih afdhol. Ulama-ulama salaf ada yang mengakhirkan nikah demi menuntut ilmu seperti Imam Ahmad yang menikah di usia 40 tahun.

Namun di zaman ini, para ulama menasihatkan bahwa menyegerakan nikah lebih afdhol -karena banyaknya fitnah-. Terutama lagi di Indonesia, maka (untuk kalian) menikah lebih afdhol"

(Syaikh Kamal dalam pembahasan Hadits Umdatul Ahkam bab Nikah)