Pages

Labels

Sabtu, 29 September 2012

Kalau hatimu galau, kemana kau curhat?

Hari ini dapat nilai jelek, diputusin pacar (baca; kekasih haram), kehilangan barang, dipermalukan di depan umum gara-gara masalah sepele.  Hal-hal ini kadang membuat kita galau, dongkol, sedih, malu dan berjuta perasaan tidak mengenakkan lainnya.  Lantas, untuk mengobatinya, sebagian orang melakukan aktifitas yang disebut ‘curhat’.
 

Kebanyakan orang curhat pada orang-orang dekatnya, ada yang ke ortu, sahabat, saudara, pacar(bagi mereka yang belum tau bahwa hukum pacaran adalah tidak dibenarkan dalam Islam). 

Saat curhat, kata demi kata mengalir deras dari mulut para curhator untuk langsung menuju telinga curhatan.  (Ini istilah saya, analoginya seperti komunikator dan komunikan).  Biasanya kalau seorang lagi curhat, mengeluarkan luapan perasaannya, entah ia kecewa atau bahagia, maka yang paling ia inginkan adalah si obyek curhat tidak banyak bicara.  Pasang telinga dan sesekali komentar “o...” atau “em...” atau “terus terus...’, mungkin juga “waw...”.  Setelah puas melakukan curhat dan materi curhatnya juga sudah habis, maka ia biasanya mengharap komentar positif dari sang obyek curhatnya.  (mungkin anda mengatakan dalam hati “benar juga”).

Namun ada satu hal yang banyak dilupakan orang, yaitu kurang tepatnya ia memilih kepada siapa ia akan curhat.  Obyek curhat yang kurang bertaqwa bisa jadi akan mengekspos materi curhat orang lain sehingga malu dan menyesallah si curhater.

Kawan, sudah pernahkah engkau merasakan sensasi curhat luar biasa, ia tak dapat digambarkan dengan kata-kata, begitu indah dan memuaskannya.   Solusi yang diberikan pun tidak main-main.  Bisa jadi sesudah curhat, bukan hanya perasaan kita lega, tapi masalah kita benar-benar selesai.

Kawan, sudahlah, kutahu engkau galau! Dengan begitu banyaknya masalahmu.  Sudahlah, lupakan itu semua.  Sebentar lagi akan kutunjukkan engkau pada metode curhat efektif.  Dijamin gak akan menyesal.

Tips Curhat Efektif

1.Berwudhu
Basuhan-basuhan air wudhu pada anggota badan akan menyegarkan dan mengendorkan saraf-saraf yang sempat menegang.

2.Bersihkan pakaianmu
Tentu, karena ini adalah curhat yang tidak biasa, makanya jangan sampai pakaian kita kotor.

3.Carilah tempat yang bersih (suci dari najis)

4.Dalam keadaan berdiri(kalau tidak bisa, posisi duduk juga tak mengapa) menghadaplah ke arah kiblat, tenangkan pikiran.  Lupakan semua masalahmu, sebentar lagi engkau akan berdiri di hadapan ...

5.Angkat kedua tanganmu sejajar telinga dengan telapak tangan menghadap ke kiblat, jari-jari lurus ke atas dengan posisi yang tidak dirapatkan dan tidak pula direnggangkan.  Ucapkan “Allahu akbar!

6.Selanjutnya, lanjutkan gerakan itu, karena itu adalah gerakan sholat.

7.Hayati setiap bacaanmu.  Maka akan kau dapatkan di antaranya..
“Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaayaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin1
(sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah rabb semesta ‘alam)

Sobat, dalami maknanya.. akan kau dapatkan makna penyerahan diri yang sesungguhnya.  Kau sadar, bahwa segalanya hanya untuk Allah, bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk si ‘dia’ atau siapa pun.

8.Ya.. kamu sedang sholat.  Lanjutkan sholatmu. Hayati makna setiap bacaan (kalo belum tau artinya, silakan belajar! Karena tidak mungkin tau tanpa belajar)

9.Pada saat sujud, bacalah doa sujud.. Kemudian, curhatlah kepada Allah sepuasmu, perbanyak doamu... Itulah saatnya.. yaa.. itulah saatnya. Saat dimana kamu sedang dalam posisi terdekat dengan-NYA.  Puaskanlah curhatmu, Ia akan memberimu begitu banyak solusi.  Kalau perlu, tumpahkan air matamu sebagai tanda betapa kamu membutuhkan-NYA, sebagai tanda lemah dan faqirnya dirimu di hadapan-NYA.

Jarak terdekat antara seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah pada saat sujud, maka perbanyaklah doa” (Hadits shahih)

10.Lanjutkan sholatmu.. tiap tiba waktu sujud, ulangi curhatmu.  Dia Mahatahu apa yang kamu butuhkan.  Ia senang jika engkau menyampaikan ratapan di hadapanNYA.  Mintalah kepada-NYA maka Ia akan memberikan apa yang kau minta(jika syarat-syaratnya terpenuhi).

11. Selepas salam, angkat kedua tanganmu.   Curhatlah kepada-Nya sekali lagi atau beberapa kali lagi.  Tunjukkan bahwa betapa lemahnya dirimu di hadapanNya dan betapa engkau membutuhkanNYA. Sekali lagi, tumpahkan air matamu.  Air matamu adalah simbol kelemahanmu.

Jadi, sudah jelas kan? Siapa DIA? Dia-lah Allah ‘azza wa jalla yang telah menciptakanmu dan menciptakanku.

يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ -٤-
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan Memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(TQS. At-Taghaabun ayat 11)
(AMR; Barombong, Malam Ahad yang sejuk, 14 Dzulqo’dah 1433/29 Sept 2012)

0 komentar:

Posting Komentar