Pages

Labels

Jumat, 25 Mei 2012

Suara Hati Seorang Aktifis

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari.  Namun mata ini belum mampu terpejam.  Tubuh ini belum bisa merebah.  Bukan karena kantuk belum mendera, namun karena amanat yang begitu berat.  Antrian pekerjaan yang belum dan mesti diselesaikan membuat otak ini tidak juga berhenti berproses bagaikan sebuah prosesor komputer yang ‘CPU Usage’nya sudah hampir mencapai 100%, bahkan lebih!

Ya, ini adalah sebuah pekerjaan berat.  Pekerjaan yang jauh lebih berat daripada sekedar menandatangani tumpukan ribuan lembar kertas.  Pun, pekerjaan ini jauh lebih berat daripada mengangkat beban berton-ton seorang diri.  Bahkan, pekerjaan ini lebih berat dari mengangkat gunung sekalipun.  Ditambah lagi, pekerjaan ini sama sekali tidak ada upahnya(dari makhluk).  Dakwah.  Demikian pekerjaan ini biasa disebut.
Katakanlah (Muhammad), “Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (TQS.Saba’:47)
Pekerjaan ini benar-benar menggiurkan bagi orang yang mau menggunakan akalnya dan bisa melihat dengan mata hatinya.  Sungguh, kehidupan singkat di dunia ini dengan segala aksesorisnya yang ‘menjanjikan’ kebahagiaan tidak akan banyak mempengaruhi mereka-mereka yang telah berazzam untuk menekuni pekerjaan ini.
“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui” (TQS.Al-Ankabut:64)
Dai.  Begitulah sebutan bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia dakwah.  Jika mereka ikhlas dalam dakwahnya, hanya mengharap wajah Allah,  Allah akan memasukkan mereka ke dalam jannah-Nya.
“Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal”(TQS:Ali Imran:136)
Surga?  Tidak mudah untuk masuk ke dalamnya.  Dakwah, bisa jadi jalan tol untuk memasukinya.  Allah menjual Surga-Nya dan kita mesti membelinya…
“Sesungguhnya Allah Membeli dari orang-orang Mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan Memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung”(TQS.At Taubah:111)
Surga, itu kan tujuan akhir kita?  Namun tidak banyak di antara kita yang menyadarinya.  Hanya orang-orang yang diberi hidayah dan taufiq dari Allah yang bisa menyadarinya.  Lagi-lagi, dai, termasuk orang yang paling sadar akan tujuan akhir ini.  Namun mereka juga sadar bahwa harga yang harus dibayar tidak tanggung-tanggung, nyawa… dan harta! 
Sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, ketahuilah! Barang dagangan Allah itu adalah surga!"
Nampaknya, rasa kantuk ini sudah mulai menjauh setelah saya renungkan janji-janji Allah.  Baiklah, meskipun sudah larut malam, namun pekerjaan mulia ini harus segera diselesaikan.  Tidak apalah, memangkas waktu tidur demi bidadari jannah yang bermata jeli yang dijanjikan Allah bagi orang yang berkorban di jalan-Nya. (Anonim)

0 komentar:

Posting Komentar