Pages

Labels

Senin, 28 Mei 2012

Maaf, ini Surat Cinta Untukmu…


Ada sebuah tema, yang pembahasannya tak akan pernah berujung.  Tak lekang oleh zaman.  Berbicaranya tentangnya adalah keindahan, namun tak jarang ia menyebabkan kehancuran. 
Karenanya, seorang berpangkat bisa terikat, orang mulia menjadi hina serta seorang raja menjadi budak.   Di sisi lain, hasil didikan mereka telah melahirkan sosok-sosok hebat dalam sejarah. 
Sebutlah Abdullah bin Zubair, Hasan al Bashry, Iyas adz-Dzaky dan banyak lainnya.
Ya, tema tersebut adalah WANITA.
Tulisan ini kudedikasikan buat para muslimah, sebagai bentuk nasihat dan sebagai bukti kecintaanku kepada kalian karena Allah ‘azza wa jalla.  Ku ingin kita semua terhindar dari adzab Allah dan selamat hingga masuk ke dalam surga-Nya.
Saudariku, terluka rasanya hati ini melihat kenyataan bahwa di negeri yang mayoritas muslim ini para wanitanya sudah sangat sulit dibedakan, mana kafirah, mana mu’minah.  Di pasar-pasar, di jalan-jalan, bahkan di masjid-masjid, bertebaran para wanita penggoda yang memakai pakaian ‘seadanya’, memancing gelora terpendam kaum laki-laki.
Saudariku, ingin rasanya kumenangis tatkala pada suatu pagi kupacu kendaraanku di sebuah jalan, tiba-tiba dari arah belakang melaju sebuah sepeda motor yang ternyata ditumpagi dua sejoli dengan gaya yang –maaf- terlalu vulgar.  Dengan erat, sang wanita yang membonceng memeluk erat sang lelaki yang memboncengnya.  Belum lagi pakaiannya yang hanya ‘sepaha’, ditambah lagi mereka berdua tidak menggunakan helm.  Sulit untuk berprasangka baik bahwa mereka adalah pasangan sah(menikah).  Kalau sudah menikah, menunjukkah kemesraan kan tidak mesti dengan cara ekstrim seperti itu?  Dengan kelakuan seperti itu, mereka bukan hanya menentang hukum negara(lalu lintas_red) tapi juga menentang hukum Allah.
Semakin pilu hati ini melihat kenyataan bahwa sebagian wanita-wanita hari begitu ‘murah’.   Mereka menggadaikan dirinya untuk ditukar dengan secuil dunia.  Lihatlah poster-poster itu, baliho, spanduk, pamflet bahkan di gelas minuman.  Siapa yang terpampang disana?? Monyetkah, kura-kurakah?? Tidak!  Mereka adalah kaum wanita.  Wanita yang sudah tidak memperhatikan tujuan dia diciptakan.  Ia jual wajahnya, tubuhnya-yang seharusnya hanya hak suaminya- untuk dinikmati dan dipandang jutaan mata laki-laki hidung belang.  Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un.  Tutuplah auratmu ukhty! Jangan jadikan kami-para lelaki- harus menanggung dosa akibat ulah kalian.
Wahai wanita, saudariku seaqidah, yang belum menutup auratnya maupun yang sudah menutup auratnya namun belum sempurna, Allah telah menurunkan ayat-ayat-NYA yang penuh cinta kepada kalian:
@è%ur ÏM»uZÏB÷sßJù=Ïj9 z`ôÒàÒøótƒ ô`ÏB £`Ïd̍»|Áö/r& z`ôàxÿøtsur £`ßgy_rãèù Ÿwur šúïÏö7ム£`ßgtFt^ƒÎ žwÎ) $tB tygsß $yg÷YÏB ( tûøóÎŽôØuø9ur £`Ïd̍ßJ胿2 4n?tã £`ÍkÍ5qãŠã_ ( Ÿwur šúïÏö7ム£`ßgtFt^ƒÎ žwÎ)  ÆÎgÏFs9qãèç7Ï9 ÷rr&  ÆÎgͬ!$t/#uä ÷rr& Ïä!$t/#uä  ÆÎgÏGs9qãèç/ ÷rr&  ÆÎgͬ!$oYö/r& ÷rr& Ïä!$oYö/r&  ÆÎgÏGs9qãèç/ ÷rr& £`ÎgÏRºuq÷zÎ) ÷rr& ûÓÍ_t/  ÆÎgÏRºuq÷zÎ) ÷rr& ûÓÍ_t/ £`ÎgÏ?ºuqyzr& ÷rr& £`Îgͬ!$|¡ÎS ÷rr& $tB ôMs3n=tB £`ßgãZ»yJ÷ƒr& Írr& šúüÏèÎ7»­F9$# ÎŽöxî Í<'ré& Ïpt/öM}$# z`ÏB ÉA%y`Ìh9$# Írr& È@øÿÏeÜ9$# šúïÏ%©!$# óOs9 (#rãygôàtƒ 4n?tã ÏNºuöqtã Ïä!$|¡ÏiY9$# ( Ÿwur tûøóÎŽôØo £`ÎgÎ=ã_ör'Î/ zNn=÷èãÏ9 $tB tûüÏÿøƒä `ÏB £`ÎgÏFt^ƒÎ 4 (#þqç/qè?ur n<Î) «!$# $·èŠÏHsd tmƒr& šcqãZÏB÷sßJø9$# ÷/ä3ª=yès9 šcqßsÎ=øÿè? ÇÌÊÈ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(QS.An Nur:31)
Saudariku, terapkanlah perintah Allah yang ada dalam ayat di atas.  Demi harga diri dan kehormatan kalian.  Semua perintah yang ada dalam al-qur’an, apa pun itu, pada dasarnya adalah untuk kebaikan kita.  Begitu pula larangan, diturunkan untuk melenyapkan kemudaratan yang mungkin akan menimpa kita.
 Saudariku dan saudaraku yang punya saudari, berikut saya sampaikan hadits dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang ancaman bagi mereka para wanita yang tidak menutup auratnya atau yang merasa sudah menutup auratnya padahal pada hakikatnya belum menutupi auratnya.  Atau wanita yang sudah merasa berpakaian padahal pada dasarnya ia dianggap belum berpakaian:
“Dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu: “suatu kaum yang memiliki cambuk,seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggaklenggok (jalannya), mengajarkan wanita berlenggaklenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya tercium selama perjalanan ini dan ini (jauhnya)” ( HR. Muslim )
Berpakaian tapi telanjang? Ya, mereka yang memakai pakaian tipis dan ketat hingga nampaklah lekuk-lekuk tubuhnya ataukah yang memakai pakaian yang transparan.  Waliyadzu billah.  Mereka, jangankan masuk surga, mencium baunya pun tidak akan!!! Naudzubillahi min dzalik.
Saudariku, sekali lagi tutup auratmu.  Kalian, wahai wanita muslimah, adalah perhiasan dunia jika kalian tunduk pada aturan Allah:
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim)
 ***
Jenis-jenis jilbaber
Saudariku, bersyukurlah jika kalian sudah berjilbab.  Pertanyaan selanjutnya, apakah jilbab yang kalian kenakan sudah sesuai dengan perintah Allah ataukah kalian mengenakannya hanya sekedar mengikuti mode, trend??? Ada beberapa jenis jilbab yang hari ini melanggar syariat, di antaranya:
1.    Jilbab ‘Sosis’
Jilbab model ini modelnya sangat sederhana, sekedar untuk menutup kepala.  Para jilbab-er model ini biasanya berpakaian ketat, memakai jeans, nampak seluruh lekuk tubuhnya.  Bukankah sosis seperti itu?? Ketatnya bukan main.  Saya khawatir, para pengguna jilbab jenis ini terancam dengan hadits nabi di atas.
2.    Jilbab ‘bunuh diri’
Ya.. pake jilbab, kemudian ujung-ujung jilbabnya dililitkan ke leher.  Persis seperti orang yang gantung diri.
3.    Jilbab ‘bunglon’
Para penggemar jilbab jenis ini biasanya mengubah-ubah cara berjilbabnya sesuai perkembangan zaman.  Jika saja kemarin model jilbab sosis yang lagi nge-trend maka ia pun berjilbab seperti itu.  Jika saja hari ini model jilbab bunuh diri yang lagi rame, ia pun beralih.  Entah esok, lusa bagaimana cara berjilbabnya?  Pokoknya mengikuti trend, kaya bunglon.   Mungkin, jika suatu hari nanti, ‘jilbab’ yang trend modelnya seperti kopiah yang digunakan oleh lelaki muslim, mereka pun akan ‘berjilbab’ seperti itu.

SOP Jilbab
Bukan Standar Operasional Prosedur, namun Standar Operasional Pemakaian.  Bagaimana cara berjilbab yang benar sehingga benar-benar bisa menutup aurat dan sesuai dengan keinginan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?? Untuk lebih jelasnya, silahkan baca artikel di link ini: PAKAIAN MUSLIMAH

0 komentar:

Posting Komentar