Pages

Labels

Jumat, 21 Oktober 2022

Perjalanan Panjang Menuju King Saud University (KSU) Riyadh - (Bag.2) Perjalanan Dimulai

Pada April 2014, saya secara resmi telah menyandang gelar sarjana dengan prosesi wisuda yang saya ikuti.  Saat itu, niat ke KSU masih ada namun nampaknya terkubur jauh dalam sudut hati yang tertimbun dengan setumpuk kesibukan. Belum ada upaya melanjutkan prosesnya.

Tidak lama setelah saya wisuda, salah satu kampus swasta di Bogor membuka beasiswa S2 jurusan Pendidikan Agama Islam. Saya tertarik. Walaupun tidak linear 100% dengan jurusan saya di S1 namun masih ada kaitannya karena S1 saya Pendidikan Teknik. Paling tidak masih ada rumpun pendidikannya. Mulailah saya mengurus berkas dan persiapan pendaftaran ke kampus tersebut. KSU?  Niat saya semakin kecil untuk kesana, karena saya fokus untuk mempersiapkan S2 di Bogor ini.  Lagipula, Ijazah S1 saya belum bisa diambil dari kampus karena pihak kampus belum selesai menyiapkannya.  Saya pun mendaftar ke Bogor ini pakai surat keterangan lulus, sementara kalau mendaftar ke KSU harus pakai ijazah, dan harus diterjemahkan ke penerjemah tersumpah.

Sekitaran Juni 2014, pengumuman penerima beasiswa diumumkan dan saya termasuk yang diterima, Alhamdulillah. Oh iya, sejak kuliah S1 saya sangat ingin bisa belajar bahasa Arab, beberapa jenis kursus saya ikuti, namun saya merasa belum mencapai apa yang saya citakan.  Nah, kelulusan ke Bogor ini membuat rasa kembali bergairah untuk melanjutkan belajar bahasa Arab.

Saya berangkat ke Bogor pada Juli 2014 kalau tidak salah ingat.  Sesampainya di Kampus Bogor, ternyata status kelulusan saya belum final. Masih ada beberapa tes yang harus saya ikuti. Singkat cerita, Qaddarallah saya dinyatakan tidak lulus.  Rasa sedih sudah pasti ada, namun tidak boleh berlarut. 

Semenjak dinyatakan tidak lulus saya sebenarnya sudah berencana kembali ke daerah saya. Sebagian teman-teman dan senior menyampaikan untuk tetap bertahan di Bogor, karena pengalaman mereka di waktu-waktu sebelumnya bahwa yang datang dari jauh dan hasil tesnya tidak lulus masih bisa ditinjau kembali dan pada akhirnya bisa diluluskan.  Dan memang benar, beberapa kawan yang awalnya senasib dengan saya pada akhirnya lulus.

Pada saat saya sudah berencana mencari tiket pesawat untuk pulang kampung, seorang kawan di Depok mengabarkan akan dibukanya Ma’had Tahfidz Al-Quran program 2 tahun di daerah Kab. Bogor, dan dibina langsung oleh masyaikh dari Yaman. Dengan kabar ini, niat saya pulang kampung saya urungkan. Niat untuk belajar bahasa Arab sepertinya akan terwujud dengan langsung berinteraksi dengan orang Arab.

Singkat cerita, satu bulan kemudian masuklah saya di Ma’had tersebut, berhubung di Ma’had itu ada sekolah SMP Islam, oleh Ketua Yayasan saya disuruh mengajar –karena beliau tahu saya sudah sarjana- dan tetap mengikuti program-program Ma’had. Alhasil, sambil mengikuti program ma’had berupa pembelajaran bahasa Arab, hafalan al-quran dan kajian-kajian ilmu syar’i. Status saya di Ma’had Tahfidz hanya sebagai mustami' (hanya pendengar, tidak masuk daftar mahasantri), malah disana secara resmi saya tercatat sebagai guru.

Pada pertengahan 2015, yaitu bulan Juni barulah saya sempat ke Makassar untuk mengambil ijazah S1 saya di kampus. Sebelumnya saya sudah 2 kali ke kampus tapi selalu dikatakan bahwa ijazah saya belum ada. Baru pada kali ketiga, satu tahun lebih setelah saya wisuda, barulah ijazah dan transkrip nilai bisa saya ambil.

Dengan ijazah yang sudah berada di tangan, angan untuk bisa kuliah di Universitas Raja Saud alias Jami’ah Malik Su’ud kembali muncul ke permukaan.

Tidak lama setelah saya mengambil ijazah, segera saya mencari informasi mengenai penerjemahan resmi ke bahasa arab.  Akhirnya ketemu info bahwa kebanyakan mahasiswa Indonesia yang mau lanjut ke Saudi menerjemahkan berkasnya di Pak Ali Muhsin Siregar. Waktu itu, saya tidak komunikasi beliau secara langsung, namun melalui teman yang kenal beliau.

Sekitar 2-3 pekan setelah scan ijazah dan transkrip saya kirimkan akhrinya terjemahan sudah selesai.  Saya menerjemahkan ijazah dan transkrip nilai saya dalam bahasa Arab dan Inggris, waktu itu kalau tidak salah saya mengeluarkan dana sekitar Rp 480.000 untuk semua dokumen yang diterjemahkan ini.

Bersambung ke Bag. 3 (Mulai Mendaftar)

Malam Sabtu, 26 Rabi’ul Awwal 1444/21 Oktober 2022 pukul 10.15 WAS, Sakan Thullab KSU, Mabna 32 Lantai 4, kamar 411 

0 komentar:

Posting Komentar