Pages

Labels

Kamis, 08 September 2016

Keutamaan 10 Awal Dzulhijjah yang Terlupakan

Pembaca rahimakumulloh,tahukah Anda bahwa kita sedang berada di waktu yang sangat mulia? Kita sedang berada di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Perlu rasanya kita saling mengingatkan, karena seorang mukmin akan mendapatkan manfaatdari nasihat, dan bertambah semangatnya dalam beribadah.

.: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah:.

10 hari pertama di bulan Dzulhijjah memiliki sangat banyak keutamaan, sebagaimana dalam Al-Quran dan hadits-hadits shohih, di antaranya:

1. Allah bersumpah dengan 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah

“Demi Fajar dan malam-malam yang sepuluh” (Surat Al-Fajr ayat 1-2)“

"Malam-malam yang sepuluh," dalam ayat tersebut menurut jumhur(mayoritas) ulama yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Perhatikan, Allah bersumpah dengan 10 hari pertama Dzulhijjah. Dalam kaidah tafsir disebutkan, jika Allah bersumpah dengan sesuatu, maka menunjukkan keagungan dan keutamaan sesuatu tersebut. Ini berarti, 10 hari pertama di awal Dzulhijjah memiliki keagungan dan keutamaan yang sangat besar di sisiAllah.

2. Allah menyebutkan secara khusus 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah sebagai “Ayyamin ma’lumaat” (hari-hari yang sudah diketahui), sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 28

3. Amalan yang paling afdhol(utama) adalah amal yang dilaksanakan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, sebagaimana juga amalan yang dilaksanakan di bulan Ramadhan. Dalam hadits shohih riwayat Imam Bukhori dari sahabat Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Tidak ada hari-hari yang amalan sholih yang dikerjakan pada waktu itu, lebih dicintai Allah dibanding hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah” Para Sahabat bertanya, “Apakah lebih Allah cintai juga amalan di 10 awal Dzulhijjah dibanding Jihad wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab “Iya. Kecuali seseorang yang berangkat berjihad dengan harta dan jiwanya lantas ia tidak kembali lagi baik dengan hartamaupun jiwanya (mati syahid)”

Perhatikan, kita tahu bahwa jihad lebih afdhol dibanding amal sholih yang lain. Karena jihad dampaknya meluas, sedangkan amal sholih kebanyakan dampaknya hanya untuk diri sendiri. Namun, Allah lebih mengutamakan amal sholih yang dilakukan di 10 awal Dzulhijjah dibanding jihad, kecuali yang berangkat berjihad kemudian tak kembali lagi (mati syahid). Ini semua tentu karena 10 awal Dzulhijjah memiliki keagungan dan kemuliaan di sisi Allah.

4. 10 hari pertama Dzulhijjah merupakan hari-hari dunia yang paling utama. Dalam hadits Riwayat Ibnu HIbban yang dishohihkan Syaikh Al-Albani dari sahabat Jabir,bahwasanya Rasulullah bersabda, “Seutama-utama hari di dunia ini adalah hari-hari 10 awal Dzulhijjah”

5. Pada 10 awal Dzulhijjah terdapat hari yang sangat agung, yakni hari Arofah (9 Dzulhijjah) dan hari nahr/penyembelihan kurban (10 Dzulhijjah). Dalam hadits Riwayat Imam Abu Dawud yang dishohihkan Syaikh Al-Albani, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Hari yang paling agung di sisi Allah yaitu hari Nahr kemudian hari Qarr”

Hari nahr yaitu tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Qarr maksudnya hari-hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah).

.: Hikmah Keutamaan 10 Awal Dzulhijjah :.

Lantas, apa hikmahnya, mengapa 10 awal Dzulhijjah memiliki keutamaan khusus?

Sebagian ulama mencoba menggali hikmahnya, dan sangat banyak hikmahnya yang tidak ada yang tahu kecuali Allah. Dan kita sebagai seorang mukmin jika telah sampai kepada kita kabar yang shohih, maka kita katakan Sami’naa wa atho’naa wa shoddaqnaa (Kami dengar dan kami taati dan kami benarkan).

Di antara hikmahnya, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Hajar, bahwa pada 10 hari pertama Dzulhijjah, berkumpul semua induk-induk ibadah, atau bisa kita katakan, berkumpul semua rukun islam yang lima; tauhid, sholat, zakat, puasa dan begitu pula haji. Dan haji itu sendiri, didalamnya berkumpul kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia, dari bangsa dan warna kulit yang berbeda-beda. Semuanya berkumpul di satu tempat, dan ini hanya terjadi pada 10 awal dzulhijjah, tepatnya di hari arofah(9 Dzulhijjah). Tentu hari-hari ini merupakan hari-hari yang agung. Ini di antara hikmahnya. Dan banyak hikmah lain yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.

.: Di Antara Amalan-amalan Di 10 Awal Dzulhijjah :.

1. Puasa

Dalam hadits Riwayat Abu Dawud, Hafshoh berkata, “Rasulullah biasa berpuasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah”.

Begitu juga keterangan yang datang dari istri-istri nabi yanglain. Tentunya beliau tidak berpuasa tanggal 10 Dzulhijjah, karena merupakan hari raya ‘Iedul Adha. Penyebutan 10 awal Dzulhijjah hanya untuk memutlakkan penyebutan.Dan keutamaan puasa sangat besar di sisi Allah, sebagaimana dalam hadits Qudsi, “Semua amalan anak Adam diperuntukkan baginya, kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” Karena puasa termasuk amalan rahasia, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, beda dengan sholat atau qiyamullail atau zikir. Bisa jadi anak istri melihat kita melakukannya.

Rasulullah bersabda, “Puasa itu perisai”. Perisai dari syubhat dan syahwat. Karena dengan puasa mempersempit jalan setan dan setan itu mengalir melalui jalan peredaran darah.

Jika sulit berpuasa setiap hari, maka upayakan puasa senin kamis. Karena nabi Muhammad mengabarkan bahwa pada hari itu amalan diangkat ke langit. Nabi ketika ditanya mengapa puasa senin kamis, beliau menjawab, “Amalan diangkat kepada Allah pada kedua hari dan aku suka jika amalanku diangkat sedang saya dalam keadaan berpuasa”

Atau jika tidak bisa puasa setiap hari bisa juga dengan puasa selang-seling, sehari puasa sehari tidak sebagaimana puasa nabi Dawud. Nabi bersabda, “Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasanya Nabi Dawud, sehari berpuasa dan sehari berbuka”

2. Berdzikir kepada Allah

Allah berfirman dalam Surah al-Hajj ayat 28, “…dan agar mereka berdzikir kepada Allah pada hari-hari ma’lumat”.

Hari-hari ma’lumat maksudnya adalah 10 hari di awal Dzulhijjah. Dalam Hadits Ibnu Umar,Rasulullah bersabda, “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai Allah amalan yang dilakukan di dalamnya, lebih daripada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah ini. Maka perbanyaklah pada hari-hari itu: tahlil (laa ilaaha illallah) dan takbir (Allahu akbar) dan tahmid (Alhamdulillah)” (HR. Ahmad)

Begitulah ulama-ulama kita dahulu, mereka memperbanyak dzikir pada hari-hari ini, khususnya takbir. Karena takbir pada hari-hari ini termasuk dzikir yang paling agung (lihat Surat al-Hajj ayat 37).

Dalam hadits shohih riwayat Bukhori disebutkan, “Abu Hurairah dan Ibnu Umar keluar menuju pasar pada 10 awal Dzulhijjah lalu mereka bertakbir hingga orang-orang di pasar juga ikut bertakbir bersama mereka”

Takbir pada 10 awal Dzulhijjah dan hari tasyrik(11,12,13) terbagi menjadi dua, muthlaq dan muqoyyad. Takbir muthlaq dilakukan dimana saja, di jalan, di kamar, di atas pembaringan, dan ini sejak tanggal 1 hingga 13 Dzulhijjah. Adapun takbir muqoyyaddilaksanakan setiap selesai sholat sejak hari Arofah (9 Dzulhijjah) hingga akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).Terkait Dzikir di 10 awal Dzulhijjah, para ulama berkata bahwa ini termasuk di antara sunnah-sunnah yang banyak ditinggalkan. Padahal Dzikir ini memiliki sangat banyak keutamaan, baik dilakukan di awal Dzulhijjah maupun di waktu yang lain. Imam Ibnul Qoyyim dalam kitab Wabilus Shoyyib menyebutkan lebih dari 100 keutamaan dzikir. Maka mari perbanyak dzikir kepada Allah, khususnya pada waktu-waktu utama seperti ini (10 awal Dzulhijjah). Jika diwaktu mulia seperti ini saja kita malas, maka kemungkinan sepanjang tahun kita akan menjadi malas.

Semoga Allah memberi kita taufik dan hidayah untuk bisa memperbanyak amalan di waktu mulia seperti ini, sebagai bekal kita menghadapi kematian.

.: Puasa Arofah, dosa 2 tahun diampuni :.

Dalam hadits shohih Nabi bersabda,“Puasa hari arofah (9 Dzulhijjah), maka saya berharap kepada Allah agar mengampuni dosa setahun laludan setahun akan datang”

Mari kita ingatkan semua orang-orang yang kita cintai untuk jangan sampai melewatkan kesempatan emas ini; puasa arofah. Puasa sehari, namun dijanjikan pengampunan dosa setahun lalu dan setahun mendatang. Tentu yang diampuni dosa-dosa kecil, adapun dosa-dosa besar maka ini butuh tobat secara khusus kepada Allah (tobat nashuha).Berdasarkan hasil sidang Itsbat pemerintah RI, diputuskan Idul Adha (10 Dzulhijjah) tahun ini jatuh Senin,tanggal 12 September 2016. Itu berarti, kita melaksanakan puasa Arofah hari Ahad 11 September 2016. Semoga bermanfaat.

Sumber: Kajian Ilmiah berbahasa Arab yang disampaikan Syaikh Abu Utsman An-Najjar tanggal 15-16/9/2015

Transkrip dan alih bahasa oleh Abu Muhammad

#Lasusua, Jumat, 7 Dzulhijjah 1437@8.46
#materi di atas adalah materi buletin jumat edisi hari ini
#sebenarnya sudah diketik 2 malam lalu, tp baru sempat diposting pagi ini..
#on waiting

0 komentar:

Posting Komentar