Pages

Labels

Kamis, 09 Januari 2014

Kutatap Wajahnya dalam-dalam..

Saat memasuki ruangan itu, suasana hening menyelimuti.
Ya, itu dia. Dia yang kucari-cari.  
Selama ini belum pernah ku melihatnya, karena memang baru kali ini kami berjumpa

Ku tatap ia dalam-dalam.  Ingin rasanya kuraih tangannya yang halus itu.
Semakin kutatap wajahnya, semakin ada rasa yang bergejolak dalam dada. Yah, sebuah perenungan.
Kutatap kembali, lalu ku merenung kembali.  Betapa lucunya, betapa imutnya.
Namun, seakan ada penghalang yang memisahkan kami.
Ku tak berani menyentuhnya.  Ku hanya bisa menatap..
Semakin kutatap, semakin dalam perenunganku.

Oh, ku teringat dengan sebuah ayat..
"dan sungguh kamu akan mendatangi kami SENDIRI-SENDIRI sebagaimana kami menciptakanmu (sendiri-sendiri) pada kali yang pertama" (TQS.6:94)

Beginilah dulu kondisi kita, terlahir ke dunia dalam keadaan lucu, mungil, tanpa dosa..
Namun, setelah sebesar ini, pembangkangan demi pembangkangan sudah berani kita perbuat.
Aduhai, lupakah kita bahwa dulu kita lemah, lalu Allah beri kita kekuatan.  Dulu kita telanjang, lalu Allah memberi kita pakaian...

Selamat datang Sepupuku, Engkau terlahir ke dunia ini tanpa membawa apa-apa.  Kami berharap kepada Allah bahwa engkau akan masuk dalam barisan orang-orang yang berjuang menolong agama Allah.  Kelak, saat kau telah dewasa, dan kau membaca tulisan ini, entah aku masih hidup atau telah tiada, kuharap engkau tetap istiqomah.  Semoga Allah membimbingmu dan menerangi kehidupanmu dengan cahaya-NYA.

Semoga engkau -yang terlahir dengan kondisi yang 'kurang' sehingga harus masuk inkubator- akan tumbuh menjadi pemuda yang gesit yang siap menghadapi musuh-musuh Allah.

Wahai sepupuku, saat ini Aku sepupumu tertua dan engkau adalah sepupuku yang paling muda.   Aku tak peduli, meski engkau adalah sepupu dari jalur istri kedua kakekku, ikatan aqidah ini telah menguatkan kita, lebih dari ikatan saudara sedarah.

Kami tunggu engkau, yaa ghulaam.  Selamat atasmu, kami bersyukur kepada Allah atas kelahiranmu pada hari ini, Rabu, 6 Rabi'ul Akhir 1435/10 Januari 2015.  Semoga dunia ini tidak membuatmu terlena dan tertipu sebagaimana ia telah menipu miliaran orang sebelummu.  Baarokalloohu fiika.

Makassar,

Abu Muhammad

0 komentar:

Posting Komentar