Pages

Labels

Minggu, 09 Maret 2014

Tarbiyah Dzatiyah

MALAM AHAD, ? JUMADAL ULA 1435H/08-03-2014
MASJID WIHDATUL UMMAH
UST. SYAIBANI MUDJIONO,LC.
TEMA: TARBIYAH ADZ-DZATIYAH

Saat ini begitu banyak gejolak pemikiran yang ada di tengah-tengah masyarakat.  Dua penyakit yang besar yang menyebar luas pada hari ini; syahwat dan syubhat.  Obat dari syahwat adalah kembali kepada Allah#.  Jika yang menimpa adalah syubhat maka harus memiliki ilmu.


Orang yang hidup di zaman ini harus memiliki pengetahuan tentang kehidupan di zaman ini.

Tarbiyah dzatiyah adalah bagaimana seorang muslim mentarbiyah dirinya, menguatkan pribadinya agar menjadi sosok yang mampu melihat perubahan zaman dan merespon positif sesuai Al-Qur’an dan sunnah. 

Sejak zaman nabi@ hingga kini sudah banyak orang yang jatuh dari jalan Allah#.  Bukan syahid namun karena terhempas oleh zaman.  “Wa laa taziru waaziratun wizra ukhro” artinya “dan tidaklah seorang bisa menanggung dosa orang lain”.  

Di dalam Qur’an ada isyarat agar seorang muslim berusaha mentazkiyah dirinya, tanpa menunggu orang lain. Allah berfirman dalam Asy-Syam: “Qod aflaha man zakkaahaa” sungguh beruntung orang yang mensucikan dirinya.  Berarti, Al-Qur’an menganjurkan kita untuk selalu berbenah diri.  Seseorang tidak boleh dalam posisi stagnan/tidak bergerak.  Ilmu dan ibadah harus selalu meningkat. 

Makna dari zaka berarti tumbuh dan berkembang.

Di antara ayat lain yakni “Yaa ayyuhal muzzammil”, wahai orang-orang yang berselimut.  Ayat ini mengajak kita untuk bangkit menjadi lebih baik.  Mari kita melihat diri kita, apakah ada perubahan?  Jika sama saja, maka hisablah diri kita.

Para salafushshalih melakukan amalan terbaik mereka di akhir kehidupan mereka.  Bisakah kita seperti itu?  Para Nabi dan rasul, salah satu ciri khas mereka adalah sungguh-sungguh untuk menjadi lebih baik.

Salah satu hadits Nabi@yakni doa agar terhindar dari malam dan lemah, “Allahumma inni a’udzu bika minal ajzi wal kasali”. 

Iman akan memberikan orang kekuatan.  Umat islam, pemuda islam tidak boleh malas.  Tunjukkan kesungguhan dan semangat dalam segala hal.

Nabi bersabda ”Orang yang paling tahu halal haram adalah Muadz, yang paling tau warisan adalah …, yang paling tahu peradilan adalah Ali

Rasulullah@, telah dijamin masuk surga dan diampuni seluruh dosanya.  Tapi lihat kesungguhan beliau dalam beribadah.  Kakinya sampai bengkak dalam shalat malam.  Ini untuk mentasbit beliau dalam kerja-kerja dakwah.

Idzaa saaltuullooha fas-alul firdaus al-a’laa.  Jika kalian meminta, maka mintalah surga firdaus.

Ketika seseorang memiliki kekuatan ibadah, pemikiran dan ilmu, jika suatu saat ia menghadapi kondisi yang berat, maka ia akan kuat.

Ada tiga hal yang paling penting diketahui oleh seorang hamba:

Kehidupan

Apa sudah tahu tujuan hidupnya?  Orang yang sudah tahu tujuannya akan jelas arahnya.  Namun jika ia tidak tahu, maka kehidupannya akan menjadi tidak jelas.

Kita diciptakan untuk beribadah kepada Allah#.

Kemana kita akan menuju?  Di akhirat cuma ada dua tempat; surga dan neraka.

Apa yang perlu ditarbiyah?

1.      Hati (Al-Qolb)
Ibnu Qoyyim mengatakan bahwa hati ibarat raja bagi seluruh anggota tubuh.
Hati terbagi tiga, ada hati yang sakit (qolbun maridh).  Ciri-cirinya seperti malas ibadah.  Jika sudah sadar bahwa hati sedang sakit maka carilah obatnya. Dan obat sakit hati adalah Al-Qur’an.

Ada hati yang mati (qolbun mayyit).  Banyak yang hatinya mati tapi tidak sadar

2.      Jiwa

3.      Akal
Akal jika tidak diarahkan maka dia akan liar.

4.      Jasad


Para sahabat benar-benar mewujudkan tarbiyah dzatiyah.  Lihatlah Abu Bakar.   Salah satu sifatnya adalah bakka (orang yang mudah menangis).  Umar pun demikian.  Disebutkan bahwa ada dua garis hitam di bawah mata beliau yang kata ahli sejarah hal itu disebabkan karena beliau banyak menangis. 

Tarbiyah dzatiyah bisa mengubah tabiat.  Perhatikan Umar bin Abdul Aziz.  Apa yang beliau lakukan saat pertama menjadi khalifah?

Sarana tabiyah dzatiyah adalah ibadah; sholat sunnah dll, muamalah.


Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kita berteman dengan orang yang mengingatkan kita ketika kita malas.  Berjamaahlah, karena setan bersama orang yang bersendirian.    

0 komentar:

Posting Komentar