Pages

Labels

Selasa, 21 Juni 2016

Catatan Si Pengembara

Sedari kecil ana tidak pernah merasakan hidup di pondok. Tidak pernah juga jadi santri.

Tapi keinginan nyantri itu begitu menggebu di akhir-akhir masa kuliah. Jadilah, ana minta izin ibunda untuk nyantri dengan "perjanjian" 2 tahun "saja".

Ternyata begini rasanya hidup di pondok. Tenang dan damai jauh dari hiruk pikuk "kehidupan".

Namanya masalah dimana saja ada. Di pondok juga banyak masalah. Tapi nikmatnya jauh lebih banyak ketimbang masalahnya.

Disini Ana tidak merasakan menjadi santri "seutuhnya". Masuk pondok statusnya sebagai "santri gagal masuk", beralih ke "mudarris". Paling tidak Ana bisa belajar dan tahu kehidupan pondok itu bagaimana.

###
Tak terasa masa "perjanjian" udah di ambang batas. Sudah saatnya berkemas untuk "turun gunung" membaktikan diri untuk agama, orang tua dan umat.

Jika suatu saat ada kesempatan, Ana akan meminta lagi "perjanjian" dengan orang tua dan "pihak terkait" untuk melanjutkan rihlah ini.

Si Pengembara

0 komentar:

Posting Komentar